4. Mereka Bisa Tampil Dingin, Tapi Itu Bukan Salah Kamu
Terkadang, orang dengan avoidant attachment bisa terkesan dingin atau acuh tak acuh. Ini bukan karena mereka nggak peduli, tapi lebih karena cara mereka mengelola perasaan dan ketakutan mereka. Mereka mungkin merasa cemas dengan kedekatan emosional dan meresponsnya dengan menjauh.
Sikap dingin ini bisa membuat kamu merasa ditolak. Namun, coba ingat bahwa ini bukan tentang kamu. Ini adalah cara mereka berurusan dengan ketakutan akan kedekatan. Untuk membantu mereka, cobalah untuk bersikap hangat dan pengertian tanpa terlalu memaksa mereka untuk membuka diri.
5. Jangan Takut untuk Menyampaikan Kebutuhan Kamu
Ketika kamu pacaran sama orang dengan avoidant attachment, penting untuk tetap menyampaikan kebutuhan dan harapan kamu. Meskipun mereka mungkin butuh ruang, itu bukan berarti kamu harus mengabaikan apa yang kamu butuhkan dalam hubungan.
Jadi, saat kamu merasa ada yang kurang, cobalah untuk menyampaikannya dengan cara yang lembut. Misalnya, "Aku merasa kita udah jarang banget ngobrol belakangan ini. Apa kamu bisa nyisihin waktu buat kita ngobrol?" Ini bisa membantu kamu untuk tetap terhubung, sambil menunjukkan bahwa kamu menghargai kebutuhan mereka akan ruang.
Pacaran dengan orang yang memiliki avoidant attachment memang bisa menjadi tantangan, tetapi bukan berarti hubungan ini tidak mungkin untuk berkembang. Dengan komunikasi yang baik, kesabaran, dan pemahaman, kamu bisa membangun hubungan yang sehat dan saling mendukung.
Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu merasakan hal-hal yang disebutkan di atas? Ingat, ini bukan untuk mendiagnosis dirimu atau pasangan, tetapi untuk lebih mengenali diri sendiri dan pasangan. Ketika kamu paham akan sifat pasangan, kamu bisa tumbuh bersama menjadi versi terbaik dari diri kalian. Yuk, terus belajar dan saling memahami!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H