Mohon tunggu...
Syinchan Journal
Syinchan Journal Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Pemikir bebas yang punya kendali atas pikirannya

Begitu kau memahami kekuatan kata katamu, kamu tidak akan mengatakan apapun begitu saja. Begitu kau memahami kekuatan pikiranmu, kamu tidak akan memikirkan apapun begitu saja. Ketahuilah Nilaimu

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kamu Pacaran Sama Orang Avoidant? 5 Hal Penting untuk Kamu Tahu!

14 Oktober 2024   19:37 Diperbarui: 14 Oktober 2024   20:00 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
avoidant attachment (search.app)

4. Mereka Bisa Tampil Dingin, Tapi Itu Bukan Salah Kamu

Terkadang, orang dengan avoidant attachment bisa terkesan dingin atau acuh tak acuh. Ini bukan karena mereka nggak peduli, tapi lebih karena cara mereka mengelola perasaan dan ketakutan mereka. Mereka mungkin merasa cemas dengan kedekatan emosional dan meresponsnya dengan menjauh.

Sikap dingin ini bisa membuat kamu merasa ditolak. Namun, coba ingat bahwa ini bukan tentang kamu. Ini adalah cara mereka berurusan dengan ketakutan akan kedekatan. Untuk membantu mereka, cobalah untuk bersikap hangat dan pengertian tanpa terlalu memaksa mereka untuk membuka diri.

5. Jangan Takut untuk Menyampaikan Kebutuhan Kamu

Ketika kamu pacaran sama orang dengan avoidant attachment, penting untuk tetap menyampaikan kebutuhan dan harapan kamu. Meskipun mereka mungkin butuh ruang, itu bukan berarti kamu harus mengabaikan apa yang kamu butuhkan dalam hubungan.

Jadi, saat kamu merasa ada yang kurang, cobalah untuk menyampaikannya dengan cara yang lembut. Misalnya, "Aku merasa kita udah jarang banget ngobrol belakangan ini. Apa kamu bisa nyisihin waktu buat kita ngobrol?" Ini bisa membantu kamu untuk tetap terhubung, sambil menunjukkan bahwa kamu menghargai kebutuhan mereka akan ruang.

Pacaran dengan orang yang memiliki avoidant attachment memang bisa menjadi tantangan, tetapi bukan berarti hubungan ini tidak mungkin untuk berkembang. Dengan komunikasi yang baik, kesabaran, dan pemahaman, kamu bisa membangun hubungan yang sehat dan saling mendukung.

Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu merasakan hal-hal yang disebutkan di atas? Ingat, ini bukan untuk mendiagnosis dirimu atau pasangan, tetapi untuk lebih mengenali diri sendiri dan pasangan. Ketika kamu paham akan sifat pasangan, kamu bisa tumbuh bersama menjadi versi terbaik dari diri kalian. Yuk, terus belajar dan saling memahami!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun