Mohon tunggu...
Volunteer Social of Psychology
Volunteer Social of Psychology Mohon Tunggu... Lainnya - Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang

Volunteer Social of Psychology atau yang seringkali disingkat dengan nama VOSSIL merupakan sebuah unit aktivitas mahasiswa yang bergerak di bidang sosial dan berdiri di bawah naungan divisi sosial BEM Fakultas Psikologi. Unit ini mulai diresmikan pada tanggal 27 Agustus 2014.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terapi Bermain Kriya dengan Meronce Membuat Kalung dan Gelang

30 September 2022   23:41 Diperbarui: 30 September 2022   23:50 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terapi Bermain Kriya dengan Meronce Membuat Kalung dan Gelang/dokpri

Pada Minggu (25/9/2022), VOSSIL kembali melangsungkan program bimbingan melalui terapi bermain kriya untuk mengembangkan kreativitas pada anak disabilitas Paguyuban Mutiara Kasih.

 Tentunya kegiatan kali ini tidak kalah seru dan bermanfaat dari yang sebelumnya telah dilaksanakan yakni terapi bermain kriya dengan media meronce membuat kalung dan gelang. 

Kegiatan yang masih berlangsung di Kantor Kecamatan Kedungkandang ini diharapkan mampu untuk mengembangkan kreativitas, kemampuan memecahkan masalah, mengendalikan rentang fokus dan fleksibilitas kognitif anak penyandang disabilitas.

Proses Memberikan Arahan Cara Meronce/dokpri
Proses Memberikan Arahan Cara Meronce/dokpri

Sebelum proses meronce dilaksanakan, perwakilan panitia terlebih dahulu memberikan arahan mengenai bagaimana cara membuat kalung dan gelang dari alat dan bahan yang disediakan. 

Setelah memastikan arahan yang disampaikan dapat dipahami oleh para peserta, maka kegiatan dilanjutkan dengan proses bermain kriya oleh anak disabilitas yang hadir (peserta). 

Peserta yang hadir berjumlah sembilan orang dengan rentang usia yang berbeda-beda serta jenis disabilitas yang berbeda pula. Jenis disabilitas tersebut meliputi tunagrahita, cerebral palsy, dan down syndrome.

Proses Meronce/dokpri
Proses Meronce/dokpri

Proses Meronce
Proses Meronce

Kegiatan berlangsung dengan penuh antusiasme dari para peserta, semuanya ikut serta secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan. Para volunteer juga merasa senang ketika melihat para peserta yang bersemangat, sehingga kedekatan antar volunteer dan para peserta disini sudah mulai terbentuk dengan baik. 

Para volunteer juga aktif dalam mendampingi para peserta dengan terus berdialog untuk membersamai mereka sehingga membuat suasana lebih meriah dan tidak membosankan. Hal ini menunjang keberlangsungan kegiatan yang sifatnya ialah kondusif selama kegiatan berlangsung.

Proses Meronce/dokpri
Proses Meronce/dokpri

Proses Meronce/dokpri
Proses Meronce/dokpri

Selama kegiatan berlangsung, terdapat peserta yang mampu meronce gelang ataupun kalung dengan baik, bahkan ada yang sudah mampu menentukan manik-manik mana yang bagus digunakan untuk gelang dan kalung yang sedang dibuat. 

Namun, terdapat pula peserta yang masih perlu diarahkan serta dibantu. Selain itu para peserta juga ada yang masih kurang fokus. Hal ini bukan menjadi masalah karena menandakan para peserta tengah dalam proses mengembangkan kreativitas dan proses memecahkan masalah mereka dengan optimal.

Proses Meronce/dokpri
Proses Meronce/dokpri

Proses Meronce/Dokpri
Proses Meronce/Dokpri

Meskipun kegiatan yang dilakukan hanya berdurasi kurang lebih selama tiga jam, para peserta berhasil mengeksplorasi dan mengembangkan kreativitas mereka dalam membuat gelang dan kalung yang menarik. 

Ditambah lagi dengan pemilihan warna yang abstrak dan juga objek-objek yang digunakan bervariatif semakin memperlihatkan unsur estetika pada kalung dan gelang yang telah dibuat. Peserta juga dipersilakan untuk mengenakan gelang dan juga kalung yang dibuat. Ini membuat para peserta merasa senang dan semakin percaya diri.

Kalung yang Dihasilkan/dokpri
Kalung yang Dihasilkan/dokpri

Kalung dan Gelang yang Dihasilkan/dokpri
Kalung dan Gelang yang Dihasilkan/dokpri

Setelah terapi bermain kriya selesai dilakukan, panitia juga memberikan ice breaking kepada seluruh peserta yakni dengan melakukan permainan kata. Tujuannya untuk melatih kefokusan para peserta tetapi dengan cara yang menyenangkan. Ketika ice breaking berakhir, para peserta, volunteer dan para orang tua juga diberikan waktu untuk beristirahat sejenak sambil menyantap konsumsi berupa camilan yang telah disediakan. 

Waktu beristirahat ini juga diisi dengan komunikasi keakraban antara panitia, volunteer, peserta, para orang tua dan pihak paguyuban. Keakraban ini diharapkan dapat terus dilakukan agar dapat membangun hubungan yang positif sehingga dapat membantu para peserta untuk semakin kreatif secara maksimal.

Ice Breaking/dokpri
Ice Breaking/dokpri

Ice Breaking/dokpridokpri
Ice Breaking/dokpridokpri

Sesuai dengan harapan dari kegiatan bermain kriya dengan meronce membuat kalung dan gelang yang sudah dituliskan sebelumnya, ternyata harapan ini tampak hadir ketika proses terapi bermain kriya dilangsungkan. Contohnya saja, peserta menjadi terlatih kefokusannya melalui proses memasukkan manik-manik ke dalam benang dan inovatif dalam membuat kalung dan gelang sesuai dengan keinginannya. 

Dokumentasi Kegiatan/dokpri
Dokumentasi Kegiatan/dokpri

Dokumentasi Panitia/dokpri
Dokumentasi Panitia/dokpri

SALAM INKLUSI!

BERSAMA KITA SATU, BERSATU KITA MAMPU!

Find us on instagram @vossilpsychologyum

--- 

Penulis: Fifi Aminah Fadilah (Sie Jurnalistik)

Editor: Rayza Ilfie Azkya Ashgarie

Dengan review oleh Staff Sie Jurnalistik, Panitia Inti, dan Steering Committee. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun