Mohon tunggu...
Voril Marpap
Voril Marpap Mohon Tunggu... Karyawan Honorer Pemda KOta Baubau -

Pemuda sederhana, Baik hati dan Tidak sombong

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi: Terpenjara

12 November 2015   14:31 Diperbarui: 12 November 2015   15:59 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bilakah mentari menyapa lewat seuntai senyuman
Hingga aku jatuh tersungkur dan tak sadarkan diri
Lamunan ini selalu merasa ingin dekat denganNya
Tapi nafsu amarah terlalu besar menyandra diri

Aku khawatir akan masa depanku sendiri
Tak tau arah mau aku kemana hidup ini
Terasa kosong dalam keheningan jiwa yaang terpenjara
Tak tau mau ku salahkan siapa? salah orang tuaku ? tidak !!!

Dengan tegas kukatakan salah itu tak pernah benar
Kebenaran adalah mutlak milikNya karena
Hanya kepadaNya tempat kita meminta segala sesuatu
Yakinlah semua akan baik baik saja
Asalkan usaha dan slalu berdoa demi kehidupan yang lebih baik

Voril Marpap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun