Mohon tunggu...
Voril Marpap
Voril Marpap Mohon Tunggu... Karyawan Honorer Pemda KOta Baubau -

Pemuda sederhana, Baik hati dan Tidak sombong

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerajinan Tradisional Pulau Buton

25 April 2014   02:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:14 1612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hal ini Ibu Saliya adalah salah seorang yang hingga saat ini masih melestarian warisan budaya leluhur tersebut yakni kerajinan tudung saji tradisional "Panamba". Menuru pengakuannya dirinyaa telah menekuni pembuatan kerajinan tudung saji tradisional pananba ini sejak masih remaja. Untuk sekedar di ketahui dari usaha kerajinannya tersebut, dirinya telah berhasil membiayai kebutuhan keluarganya dan menyelesaikan sekolah seluruh anak-anaknya.

Untuk itu para pengrajin tradisional yang ada di Pulau Buton, menjadikan produk kerajinan tersebut sebagai faktor utama dalam menopang kehidupan ekonomi mereka. Jumlah pemesanan yang boleh dibilang sangat sedikit membuat para pengrajin tradisional ini menjadi malas untuk menghasilkan produk kerajinan tersebut, disamping itu pula omzet yang tidak terlalu besar tersebut membuat mereka terpaksa mengharap pendanaan dari pemerintah, yang  kesemuanya itu menjadi hampa akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab, " saya sudah malasmi ke kantor kelurahan, apa yang di sampaikan selalu tidak sesuai " ujar Samna pengrajin tudung saji tradisional panamba yang merasa kesal kepada pemerintah.

Disamping itu pula, jika pemerintah dapat memberikan perhatian khusus pada perkembangan pengrajin tradisional ini, tentuntunya bukanlah hal yang mustahil jika sektor kerajinan tradisional akan mampu memberikan  kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi masyarakat yakni berupa terbukanya kesempatan kerja bagi  masyarakat sekitar yang belum memiliki pekerjaan.

Apalagi kerajinan tradisional ini merupakan warisan budaya leluhur, oleh sebab itu tidak ada alasan bagi pihak  manapun untuk mengabaikan hal tersebut. Pemerintah sebagai partner yang baik, seyogyanya mampu memberikan ruang yang sangat besar pada tumbuh kembangnya sentra ekonomi kreatif ini sehingga diharapkan di masa yang akan datan kesejahteraan hidup para pengrajin tradisional ini dapat meningkat dari sebelumnya.

Unuk itu, pada kesempatan ini kami mencoba mengidentifikasi kendala apa saja yang dialami oleh pengrajin tradisional ini, yakni diantaranya :


  • Para pengrajin tradisional tersebut masih merasa kesulitan dalam memasarkan produk hasil kerajinannya
  • Belum terbangunnya jaringan distribusi produk hasil kerajinannya dengan baik
  • Rendahnya jumlah pemesanan membuat pengrajin tradisional malas dalam bekerja
  • Kurangnya pendanaan (modal usaha) untuk mengembangkan usaha kerajinannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun