Mohon tunggu...
Voril Marpap
Voril Marpap Mohon Tunggu... Karyawan Honorer Pemda KOta Baubau -

Pemuda sederhana, Baik hati dan Tidak sombong

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Perjuangan, Tantangan, dan Ketakutan

12 Januari 2015   17:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:18 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14210337111872498557

[caption id="attachment_390280" align="aligncenter" width="300" caption="Tetap Bersemangat"][/caption]

Mencoba ikhtiar dalam menjawab tantangan yang dihadapi dalam bekerja adalah sumber kekuatan nyata didalam sebuah perjuangan. Kita tau bahwa perjuangan itu syarat akan sebuah tantangan. Dimana bagi sebagian orang dimuka bumi ini, tantangan itu justru dijadikan sebagai titik awal untuk berhenti dalam menggapai apa yang dicita-citakan sebelumnya.

Yang perlu diketahui adalah, dalam memperjuangakan apa yang kita impikan dan cita-citakan sebelumnya, serta berusaha menjawab tatantangan yang telah disebutkan diatas, maka dapat saya katakan bahwa berputus asa dan kemalasanlah yang menjadi penyebab utama bagi kita untuk berhenti dalam menggapai impian dan cita-cita tersebut.

Karena hidup ini hanya sekali, maka buatlah kehidupan ini menjadi berarti. Mungkin semua kesusahan yang dialami adalah bagian kecil dari cara Allah untuk mencoba meningkatkan mutu kehidupan kita. Disamping itu pula, belajar dan teruslah belajar adalah salah satu cara untuk dapat membuat hidup ini menjadi lebih berarti tanpa mengharapkan imbalan apapun.

Disamping itu pula, selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT merupakan cara ampuh dalam menjawab segala macam tantangan. Berpasrah kepadaNya menjadikan kita lebih ikhlas dalam menjalankan segala aktifitas keseharian kita. Perlu pula diingat bahwa besarnya keinsafan didalam diri merupakan tolak ukur dari kematangan hidup seseorang, karena hanya seorang pejuang yang  tahu ari dari perjuangan itu sendiri.

Kadang kala besarnya ketakukan didalam diri, menjadikan kita berputus asa. Dampaknya adalah kita secara sadar akan menghentikan spirit positif didalam diri kita masing-masing. Contohnya ketakukan akan menghentikan seseorang dalam memanfaatkan peluang, ketakutan akan menurutkan  vitalitas fisik dan ketakutan akan menutup pikiran kita walaupun sebenarnya kita ingin berpikir.

Oleh nya itu, sering-seringlah meminta kekuatan dan keberanian kepada sang pemilik kehidupan. Karena pada dasarnya semakin sulit sebuah perjangan maka semakin besar pula kemenagan yang diperoleh. Semoga tulisan ini dapat menjadi sprit bagi kita semua pembaca yang budiman sehingga kita mampu mewujudkan kehidupan yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Akhrnya, saya ingin mengingatakan kepada anda sekalian pembaca yang budiman tentang sebuah pepatah yang sudah sering kita dengar, yakni "Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia beruntung, barang siapa hari ini sama seperti hari kemarin maka ia merugi, dan barang siapa hari ini lebih buruk dari kemarin maka ia celaka".

Januari '15

Salam Hormat Voril Marpap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun