Apakah mungkin belajar Biologi dilakukan sambil berfilsafat?Â
Artikel singkat ini berupaya untuk menjawab pertanyaan tersebut dan membuka wacana mengenai pentingnya berfilsafat dalam belajar Biologi.
Adakah pelajar SMA yang suka berfilsafat? Bagi pelajar khususnya siswa SMA, filsafat seringkali memunculkan konotasi sebagai ilmu yang abstrak, imaginatif, sulit dipahami, bahkan aneh dan terkesan sangat spiritual. Konotasi dan anggapan ini adalah hal yang umum karena ketidaktahuan atau ketidakpahaman siswa terhadap eksistensi dan peran penting dari filsafat ilmu pengetahuan dalam ilmu sains khususnya dalam mata pelajaran Biologi. Filsafat merupakan cabang ilmu yang berupaya untuk bertanya, mempersoalkan segala macam hal yang kita hadapi dan berusaha untuk mencari jawaban terhadap segala permasalahan tersebut.
Filsafat ilmu pengetahuan merupakan cabang filsafat khusus yang membahas berbagai macam hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, yaitu berkaitan dengan ciri khas dan unsur dari ilmu pengetahuan itu sendiri (ontologis), cara mendapatkan ilmu pengetahuan dengan kritis, benar, logis dan sistematis (epistemologis), serta berkaitan dengan nilai-nilai manfaat yang terdapat di dalam ilmu pengetahuan tersebut (aksiologis).
Ilmu Biologi yang merupakan salah satu mata pelajaran wajib peminatan MIPA di SMA, mempelajari mengenai segala sesuatu yang terkait dengan kehidupan. Biologi berasal dari kata bios (makhluk hidup) dan logos (ilmu). Objek dalam ilmu biologi sangat luas, dimulai dari benda tidak hidup yang bersifat parasit dan dapat bereproduksi, organisme tidak kasat mata yang ditemukan di dalam dan luar tubuh makhluk hidup lainnya, hingga tumbuhan, hewan, dan manusia mempunyai nyawa. Dengan demikian, belajar ilmu Biologi adalah belajar mengenal kehidupan. Pada dasarnya selama kita hidup, kita sedang mempelajari ilmu Biologi.
Manusia memiliki kecenderungan kodrati untuk mempertanyakan hal-hal yang terkait dengan berbagai aspek kehidupan. Dalam mencari kebenaran mengenai semua aspek kehidupan, demi menjaga dan melestarikan kehidupan, harus dilakukan dengan pemikiran yang rasional (kritis, logis dan sistematis); pemikiran yang radikal (mendalam hingga ke akar permasalahannya), serta pemikiran yang komprehensif (utuh menyeluruh dan mampu mengaitkan hubungan dan pola antara satu fenomena dengan fenomena lainnya). Dalam hal ini, filsafat ilmu pengetahuan merupakan pembimbing dalam mempelajari ilmu Biologi secara rasional, radikal, dan komprehensif.
Filsafat sebagai sebuah ilmu yang paling tua, dikenal dengan banyak aliran. Aliran empirisme dan rasionalisme merupakan dua aliran besar yang terkenal terkait dengan cara mendapatkan ilmu pengetahuan. Menggunakan gabungan dasar pemikiran dari kedua aliran tersebut merupakan metode terbaik untuk mempelajari ilmu Biologi.
Aliran empirisme menyatakan bahwa ilmu pengetahuan berasal dari pengalaman manusia, sedangkan aliran rasionalisme menyatakan bahwa akal merupakan sumber bagi pengetahuan dan kebenaran. Biologi sebagai ilmu mengenai makhluk hidup harus dipelajari dengan mengumpulkan data yang diperoleh melalui semua panca indera (pengalaman), lalu menganalisis, mengaitkan semua fakta/data yang diperoleh, mencari pola-pola hubungan dan kerterkaitan secara rasional, radikal dan komprehensif. Dengan demikian pengetahuan yang diperoleh dapat disebut dengan kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga layak disebut sebagai ilmu pengetahuan.
Berdasarkan uraian di atas, ilmu pengetahuan adalah hasil dari rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan menggunakan nalar dengan prosedur yang benar, logis dan sistematis. Sepanjang rangkaian aktivitas berpikir ini, sarana yang digunakan berupa logika (untuk menalar), bahasa (untuk mengkomunikasikan secara verbal proses dan hasil menalar), matematika (untuk proses berpikir deduktif), dan statistika (untuk proses berpikir induktif). Rangkaian aktivitas tersebut dikenal dengan metode ilmiah. Pada pelajaran Biologi SMA, topik metode ilmiah merupakan topik dasar yang dipelajari di awal untuk melandasi semua kegiatan mencari tahu dan memperoleh kebenaran mengenai makhluk hidup. Dalam hal ini, kita sedang mengaplikasikan teori-teori yang terdapat di dalam filsafat ilmu pengetahuan.
Jadi, mungkinkah kita belajar Biologi sambil berfilsafat?
Vonny
Mahasiswa Program Magister Pendidikan Biologi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H