Mohon tunggu...
Voni Jelita
Voni Jelita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengapa Intensifikasi Pertanian Lebih Tepat untuk Ketahanan Pangan?

29 September 2023   10:20 Diperbarui: 29 September 2023   10:23 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Intensifikasi adalah upaya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan mengolah lahan yang ada. Intensifikasi pertanian yang merupakan pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. Meningkatkan efesiensi pengguna lahan, khususnya menjaga kesuburan lahan. 

Di tengah meningkatnya kebutuhan akan pangan yang diikiuti dengan kenaikan harganya, pasokan pangan dan hasil pertanian justru terancam menjadi tidak menentu. Salah satu yang berperan dalam hal ini adalah krisis iklim global yang mengganggu produktivitas pertanian. 

Dalam jangka panjang, ekstensifikasi pertanian tidak hanya mengurangi luas hutan, juga dapat berdampak buruk pada produktivitas dan hasil pertanian. Berkurangnya hasil pertanian juga tentunya berdampak pada peningkatan kemiskinan karena harga pangan akan bertambah tinggi.

Krisis iklim global dengan ketidakpastian cuaca membawa tantangan dan ancaman bagi produktivitas pertanian di Indonesia dan menambahpekerjaan rumah pemerintah dalam bidang agrikultur.Eksetifikasi pertanian tentunya tidak bisa menjawab tantangan pasokan pangan. Bahkan, alih-alih menjadi solusi, pembukaan lahan yang tidak berkelanjutan sendiri ikut memicu krisis iklim global.Tujuan dari kebijakan ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian adalah sama-sama untuk meningkatkan produksi dan produktivitas. Ekstensifikasi pertanian berusaha meningkatkan produksi pertanian melalui perluasan areal tanam. 

Sementara intensifikasi berusaha menaikkan produksi per hektare dengan memanfaatkan lahan yang ada . Caranya melalui peningkatan penggunaan input pertanian seperti intensifikasi pertanian yang berkelanjutan sangat penting karena tidak memperluas arela tanam, tetapi memanfaatkan lahan yang sudah ada melalui penyuluhan, penggunaan bibit unggul, perbaikan kesehatan dan nutrisi tanah, penggunaan pupuk yang sesuai dan juga teknologi pertanian. 

Perluasan areal tanam tanpa usaha konkrit untuk menjamin keberlanjutan intensifikasi dab yang bertanggung jawab, berpotensi merusak alam dan merugikan masyarakat . Kurang efisiennya produksi menyebabkan harganya menjadi mahal. 

Intensifikasi pertanian melalui penggunaan alat pertanian modren dan berkualitas memerlukan investasi yang besar, maka sudah selayaknya pemerintah juga fokus untuk menjaga iklim investasii pada sektor pertanian. Keterlibatan pihak swasta dalam penelitian, penyuluhan , dan promosi praktik pertanian  yang berkelanjutan diperlakukan untuk mempercepat adopsi pertanian berkelanjutan. Meningkatkan investasi pertanian juga tidak kalah penting untuk menopang ketahanan pangan di Indonesia, mengingat permasalahan pasca panen yang masih umum terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun