alam memang begitu mudah mengajak bercanda
hari ini melati putih tumbuh ditengah heningnya sanubari
aku teliti tertatih-tatih bergelut bersama sang rembulan
hati berdebar kencang ria menyambut nyanyian sendu malam
oh, kataku terbata-bata
aku takut kian didekatnya
ia menjadi tawar ketika aku mendekatinya
sungai anggun membawa cintaku bersama arusnya
tak tau sampai mana ia sampai
aku ingin mengenalnya, sungguh mengenalnya
namun rasa takut ini tak bisa ku lalui
selalu ada rasa, rasa, dan rasa
daun jatuh bertiup seolah menghitung detikku bersamanya
rerumputan dan pohon seolah berbicara memberi solusi
burung-burung malam membawa pertandaÂ
tidak tau pasti cintaku apa
ia digantungkan dengan indahnya
ia dibiarkan bak temaram
ia seperti tak berharga
cintaku kapan pasti
namun aku takut terlalu larut
bagaimana jika alam mengungkapkan semuanya
apa yang harus kujawab ?
apa yang harus ku pertanggungjawabkan ?
kepada seribu pena yang kutulis riang gembira
sedang ia disana sedang mengukir menggapai cerita
bagaimana cintaku terlarut terbagi dua
kenapa aku yakin tuhanku membawa hati ini padanya
kenapa cintaku terkapung pada batuÂ
padahal ia telah dimiliki oleh air
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H