Mohon tunggu...
Voni R Damayanti
Voni R Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa UIN maulana malik ibrahim malang semoga bermanfaat :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Broken Home", Dampak Terlenanya Wanita Merdeka "Millennials"

10 Maret 2018   16:32 Diperbarui: 10 Maret 2018   16:33 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 8 maret 2018 kemarin, wanita diseluruh dunia tengah memperingati hari wanita internasional. 8 maret merupakan hari wanita internasional, karena pada saat tahun 1857 terjadi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh kaum wanita dari buruh pabrik testil, dengan tujuan melawan penindasan serta gaji buruh yang rendah. sehingga memicu terjadinya revolusi rusia kala itu. dan akhirnya diresmikan sebagai hari wanita internasional pada tanggal 8 maret 1907. (wikipedia)

Kita telah mengetahui bahwasannya sejak dulu wanita merupakan sosok yang derajatnya dibawah laki-laki. teori seperti ini berlaku sejak dahulu kala. banyak diantara wanita pada zaman perang dunia ditindas, dijadikan pelayan bahkan dijadikan budak. karena wanita dianggap sosok yang tidak bisa apa-apa atau tidak bisa berperang.

Tapi sebenarnya teori tersebut adalah teori yang salah jika kita pandang saat ini. wanita yang dianggap lemah dan tidak bisa apa-apa nyatanya mampu melakukan hal apapun. seperti kita contoh saja tokoh legendaris kita R.A kartin beliau adalah pahlawan wanita yang sangat inspiratif. adapula cut nyak dien yang juga merupakan sosok pahlawan wanita yang berani untuk berperang. 

gambar R.A Kartini dan Cut Nyak Dien | Sumber Ilustrasi : catatanpamong.blogspot.com
gambar R.A Kartini dan Cut Nyak Dien | Sumber Ilustrasi : catatanpamong.blogspot.com
Hal itu membuktikan bahwa setiap manusia diciptakan oleh tuhan dengan setara dan seadil-adilnya. wanita yang dikatakan lemah dan tidak bisa apa-apa, nyatanya ia bisa melakukan pekerjaan berat yang dilakukan oleh kaum pria pada umumnya. seperti saat ini bisa kita lihat, banyak profesi-profesi laki-laki yang digantikan oleh wanita. misalnya menyopir truk, kuli bangunan, angkat batu, sampai tambal ban.

Dan jika kita amati perempuan pada zaman dahulu sangatlah berbeda drastis dengan zaman sekarang, jika dahulu wanita masih dibawa derajat laki-laki. Wanita sekarang mempunyai hak yang sama dengan laki-laki. hal ini berkaitan dengan banyaknya wanita yang menuntut kesetaraan gender atau penuntutan wanita agar disamakan derajatnya dengan kaum laki-laki. banyak sekali organisasi-organisasi yang berdiri atas dasar kesetaraan gender, adapula yang hanya mendukung. organisasi-organisasi itu misalnya IAAF, API, IBCWE dan masih banyak yang lainnya.

Wanita pada zaman milenial seperti sekarang ini sudah bisa dikatakan merdeka. zaman milenial adalah zaman dimana semakin canggihnya teknologi dan sangat berpengaruh besar pada wanita di seluruh dunia. bagaimana tidak ? perempuan indonesia sudah lebih bebas dari zaman dahulu. jika pada zaman dahulu wanita indentik dengan kelemahan, pelayan, budak dan ibu rumah tangga. hal itu sepertinya hanya 15% berlaku di dunia.

Wanita pada saat ini telah diberikan hak bebas untuk melakukan apapun yang mereka kehendaki. mereka bebas berprofesi sebagai apapun dan mengenyam pendidikan setinggi mungkin. sangat berbeda bukan karena pada zaman dahulu wanita bahkan tidak diperbolehkan untuk bersekolah. fakta lagi bahwa wanita telah merdeka adalah dengan adanya teknologi, wanita dengan bebasnya  mengakses teknologi tanpa batas, wanita kini tidak dibeda-bedakan. dan hal itu sangat mempengaruhi perilaku wanita. misalnya, jika pada zaman dahulu wanita gemar memasak. berbeda dengan zaman sekarang. dengan teknologi wanita bisa memesan makanan secara online atau delivery. hal itu dikarenakan banyak wanita milenial sangat berambisi untuk berkarir sehingga sangat sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak bisa memasak. dan sebenarnya masih banyak contoh-contoh lainnya.

Namun, disamping itu. ada beberapa wanita pada zaman sekarang tidak sadar bahwa dia telah merdeka. banyak dari kaum wanita ada yang menyalahgunakan kemerdekaannya. sebenarnya jika kita telaah. hal ini merupakan dampak dari kemilinealan.

Banyak dari para wanita semakin malas, jarang dirumah, bahkan berfoya-foya dengan kemerdekaan. misalnya saja ketika seorang wanita dibebaskan untuk bekerja dan bersekolah setinggi mungkin. dampaknya adalah pada keluarga. banyak diantara suami istri yang sibuk berkarir sehingga mereka lupa akan keeajiban mengurus rumah dan anak-anak mereka. dan lebih menyerahkannya pada pembantu. jadi tak heran jika banyak kasus perceraian, anak yang frustasi karena orangtuanya mengalami brokenhome seperti kasus yang dialami oleh artis marshanda. dan banyak kasus seperti pembantu yang menyiksa anak dari majikannya sendiri saat orang tua bekerja. hal itu disebabkan karena kelalaian kedua orang tua yang terlena dengan pekerjaannya sehingga melupakan keluarga.

Jika wanita di rumah dan mengurus dengan baik keluarga mereka, bisa jadi anak-anak mereka lebih terurus, keharmonisan keluarga masih mampu terjaga. sehingga mampu meminimalisir kejadian kasus perceraian dan kasus-kasus lain.

Jadi, sebagai seorang wanita kira boleh berkarir demi masa depan keluarga. sebagai wanita yang merdeka wanita mempunyai hak untuk bekerja dan berkarir. namun tanpa melalaikan kewajiban-kewajiban dan kodrat aslinya sebagai wanita yakni mengurus anak dan berbakti kepada suami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun