Mohon tunggu...
Voni Anggraeni
Voni Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Elegi Roda Besi

5 Januari 2025   23:48 Diperbarui: 6 Januari 2025   07:25 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: pinterest.com/Aldie Hxzl)

Dua puluh langkah menuju boarding gate

Berlalu-lalang orang-orang hendak bepergian, atau;

Pulang ke kampung halaman

Suasananya riuh, gemuruh, senang, sedih, haru, berpadu satu

Suara-suara yang bersautan berupa salam, dadah, dan doa

Seakan membuat ciri khas perpisahan,

Perpisahan di sepanjang gate besi yang mengkilap itu

Yang menanti jumpa di lain waktu

Tujuannya berbeda-beda

Berlibur ria, atau;

Ada yang tengah memperjuangkan nafkah

Ada yang hendak mencari petuah

Ada pula yang tak tentu arah

Seketika lokomotif beruntun itu-

Menjadi tempat orang-orang sibuk

Yang berlarian atau akan tertinggal

Karena masinis tidak akan menunggu 

Pada dia yang terlalu lalai dengan waktu

Sedangkan, orang-orang di dalam ingin cepat sampai tujuan

Roda yang melaju perlahan kian kencang

Seketika membawa angan-angannya melayang

Pada masa silam, 

saat menjadi barisan tepian rel yang cuma memandang,

Pada mereka yang tertib duduk di dalam

Tanpa tahu masa kini, adalah kita yang jadi tontonan

Saling memandang yang di dalam dan di luar

Jendela kaca jadi pembatas nurani dan pikiran sendiri

Enaknya orang-orang bepergian;

Mengapa kita harus pergi-pergi dengan lokomotif ini

Namun, keharusan menjadi kendalinya

Di dalam masih memandang

Dan lambaian tangan selalu membawa sendu

Inginnya pulang dan tetap tinggal

Tidak usah pergi walau asyik di atas roda besi

Namun, inilah jalannya

atau mungkin hanya sebuah pilihan

Segala sesuatunya tentu ada yang dikorbankan

Senang tinggal, atau;

Susah di masa depan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun