Saat ini, menata rumah tinggal agar instagramable menjadi tren di kalangan masyarakat. Banyak sekali konten di sosial media tentang interior rumah yang bisa menjadi inspirasi. Salah satunya di bagian tangga.
Namun, banyak inspirasi desain tangga instagramable yang kurang memperhatikan keamanan dan kenyamanan. Padahal, kecelakaan di rumah tinggal paling sering terjadi di tangga.Â
Hal ini sering terjadi pada anak-anak dan lansia. Untuk menghindari hal tersebut, berikut merupakan beberapa tips mendesain tangga yang aman dan estetik bagi rumah tinggal Anda.
1. Pilih Bentuk dan Jenis Tangga Sesuai Ruangan Anda
Ada beragam bentuk tangga yang bisa diaplikasikan pada rumah tinggal Anda. Ada tangga berbentuk I (lurus), tangga L (siku), tangga U (bolak-balik), dan tangga putar (lingkar).
Tangga I atau Tangga Lurus merupakan tangga yang paling nyaman digunakan diantara jenis tangga lainnya. Bentuk tangga ini juga ideal untuk aktivitas menaik-turunkan perabotan. Namun, jenis tangga ini kurang disarankan untuk ruangan berukuran sempit karena Tangga I membutuhkan space yang luas.
Tangga L atau Tangga Siku biasanya diletakkan di area sudut rumah. Bentuknya simpel dan mudah dilewati. Namun, relatif lebih sulit untuk aktivitas membawa barang atau memindahkan perabot antar lantai.
Begitu pula dengan Tangga U atau Tangga Bolak-Balik. Untuk masalah kenyamanan dan aksesibilitas hampri sama dengan Tangga L. Hanya saja, tangga U membutuhkan ruang yang lebih kecil dibanding tangga L. Tangga U lebih ringkas, sehingga dianjurkan untuk pengaplikasian pada ruangan yang tidak terlalu luas.
Dibandingkan dengan Tangga U, Tangga Putar atau Tangga Lingkar memang membutuhkan ruang yang lebih kecil. Tangga Putar paling ringkas diantara jenis tangga lainnya.
Hanya saja, dari segi kenyamanan pengguna tangga sangat kurang. Untuk aktivitas membawa barang dan memindahkan perabot antar lantai juga kurang nyaman. Penggunaan Tangga Putar yang berukuran kecil disarankan hanya digunakan pada area servis.
2. Pilih Material Pijakan Tangga yang Tidak Licin
Dalam memilih material pijakan tangga, sebaiknya pilihlah yang memiliki permukaan tidak licin. Hal ini akan meminimalisir kejadian terpeleset saat menggunakan tangga. Anda bisa memilih keramik, granit, batu alam, parket, atau lapisan vynil yang memiliki permukaan kasar. Bahkan Anda juga bisa memasang karpet sebagai penutup pijakan tangga.
3. Gunakan Step Nosing Tangga
Jika Anda memilih menggunakan material pijakan tangga yang agak licin, setidaknya gunakanlah step nosing. Step nosing merupakan salah satu fitur keamanan tangga yang terletak pada setiap ujung anak tangga, seperti ‘hidung’. Bentuknya horizontal, bergerigi, atau menggunakan anti selip.Â
Dalam beberapa desain, step nosing bahkan bisa menambah sedikit panjang pijakan tangga. Step nosing juga mempermudah penglihatan pengguna untuk membedakan tiap pijakan anak tangga.
Dengan permainan material, step nosing juga dapat difungsikan sebagai unsur dekorasi tambahan pada pijakan tangga.
4. Pasang Pegangan Tangga (Railing)
Selain sebagai unsur dekorasi, memasang railing atau pegangan tangga merupakan faktor penting untuk keamanan dan keselamatan penggunaan tangga. Railing dapat menjadi pembatas dan pegangan saat naik-turun tangga agar terhindar kecelakaan jatuh dari tangga.Â
Adapun standar ketinggian railing berkisar 80-100 cm. Hal ini sesuai dengan standar jangkauan tangan orang dewasa berdiri. Desain railing sebaiknya jangan terlalu berlubang agar fungsi pengamannya tetap ada.
5. Pasang Pagar Pengaman Tangga
Memasang pagar pengaman tangga akan sangat berguna jika ada bayi atau anak kecil di rumah Anda. Ini akan mencegah mereka untuk mengakses naik-turun dan bermain di area tangga. Hal ini merupakan salah satu cara untuk memastikan keamanan bayi dan anak kecil di rumah Anda.
6. Perhatikan Standar Ukuran Tangga
Untuk keamanan dan kenyamanan saat menggunakan tangga, perlu mendesain tangga sesuai standar ukuran. Sudut kemiringan tangga 25-40 derajat. Standar lebar ukuran tangga rumah tinggal yang umum digunakan berkisar antara 80-120 cm.Â
Adapun tinggi tanjakan tiap anak tangga antara 15-19 cm. Untuk lebar pijakan tangga untuk rumah tinggal sekitar 26-33 cm atau disesuaikan panjang telapak kaki penghuni rumah.
7. Jangan Meletakkan Benda di Tangga
Meletakkan pot tanaman untuk mempercantik area tangga sebaiknya tidak dilakukan. Hal ini dapat mengganggu aktivitas naik- turun tangga dan berpotensi membahayakan pengguna tangga.
Selain itu, jangan meletakkan benda-benda seperti sepatu, helm, buku, dan lain-lain. Pastikan area tangga selalu bersih dan rapi agar pengguna tangga bisa lebih leluasa serta tidak mudah tersandung benda-benda asing.
8. Pastikan Pencahayaan yang Cukup di Area Tangga
Area tangga harus memiliki pencahayaan yang cukup agar aman untuk dilalui. Selain bisa dengan pencahayaan alami dari sinar matahari, area tangga juga dapat ditambahkan dengan lampu.
Keberadaan lampu sangat berguna untuk membantu pencahayaan area tangga di malam hari. Hal ini sangat penting mengingat tangga sering digunakan baik di pagi maupun malam hari. Selain berfungsi menerangi, lampu juga bisa menjadi unsur dekorasi bagi tangga di rumah Anda.
9. Jangan Lupakan Bordes!
Aktivitas naik-turun tangga tentu saja melelahkan. Oleh karena itu, Anda memerlukan bordes sebagai bagian penting dari tangga. Bordes digunakan sebagai tempat istirahat saat naik turun tangga.Â
Bordes merupakan sebuah bidang datar paling tidak selebar 2 atau 3 langkah. Panjang bordes minimal sama dengan lebar tangga. Dalam setiap 10-14 anak tangga (kira-kira pada ketinggian 1,5-2 meter), jangan lupa buat bordes ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H