Apa yang bisa kita lakukan. Kewajiban pertama adalah sadar informasi. Laporan awal datang dari jauh, nampak eksotik dan pinggiran, tapi jangan terperdaya. Satu virus awal, cepat atau lambat akan menjadi gelombang besar berikutnya. Kasusnya bisa saja muncul pertama kali di China, Kongo, Bangladesh, atau mungkin saja di Peninsula Arab, namun kemudian mengglobal. Sebagian besar manusia di bumi saat ini hidup dalam 24 jam waktu travel Arab Saudi. Pada bulan Oktober, ketika jutaan orang peziarah Muslim mengunjungi Mekka untuk naik haji, garis keterhubungan antara manusia dari semua tempat menjadi jauh lebih pendek.
Kita tidak bisa melepaskan diri kita dari patogen yang muncul baik dengan menjaga jarak atau semata-mata kurang berminat. Planet ini terlalu kecil. Kita ibarat petinju kelas berat ringan Billy Conn, maju ke ring menghadapi Joe Lous pada 1946: kita dapat berlari, tetapi tidak bisa bersembunyi.
David Quammen, Penulis kontributor pada National Geographic, pengarang buku "Spillover: Animal Infections and the Next Human Pandemic."
Terjemahan bebas dari artikel Wartawan Penulis Sains, David Quammen, Newyork Times 9 Mei 2013 (https://www.nytimes.com/2013/05/10/opinion/the-next-pandemic-is-closer-than-you-think.html?action=click&module=RelatedLinks&pgtype=Article)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H