Mohon tunggu...
Caminar yVolar
Caminar yVolar Mohon Tunggu... Freelancer - Penyuka kuliner, travel, dan senang ngobrol.

Camina y vuela, luego flamea el corazón para descubrir la verdad.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Shock Doctrine" dan Ekonomi Berbasis Krisis

29 April 2020   10:20 Diperbarui: 29 April 2020   10:38 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Amazon.com / Random House of Canada 

Suatu ekonomi kapitalisme yang lain akibat psikis yang tertekan menimbulkan disorientasi bagi publik, sehingga sulit mengkonsolidasikan gagasannya secara solid. Mereka terpecah-pecah dalam spora yang luluh lantak. Hampir tidak ada kelompok penekan yang secara kuat memberikan kritik dan memperhitungkan perbedaan lain.

Ekonomi perang adalah contoh lain dari shock doctrine. Dia dibangun di atas puing kehancuran. Ketika warga sepi dan kehilangan antusiasme terhadap urusan publik, selain kepentingannya sendiri, saat itulah suatu model ekonomi baru terbentuk dengan logika yang lain sama sekali. 

Warga ditempatkan sebagai pasien abadi yang hanya bisa mengatakan iya. Sementara pengendali ekonomi adalah dokter kekal yang terus menerus memberikan terapi baru, obat baru, hingga pasiennya benar-benar KO.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun