Mohon tunggu...
Vlomaya
Vlomaya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - VLOMAYA (Komunitas vlogger Kompasiana Pemerhati Budaya)

VLOMAYA (Vlogger Kompasiana Pemerhati Budaya), bagi mereka yang suka menulis, yang suka membuat vlog atau video untuk berbagi. Berbagi apa saja, yang penting bermanfaat. Tagline: 'explore your (local) culture.' Ayo gabung bersama kami di wa group kami. Silakan kirim wa ke: 085313141496 atau email kami di: vloggerkompasiana@gmail.com See you guys .... ;)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Meminimalisasi Hambatan "Mental Blocking" Saat Menulis

17 Juli 2018   09:45 Diperbarui: 17 Juli 2018   16:02 1910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Workshop Vlomaya (Dokumentasi Vlomaya)

Peserta workshop (Dokumentasi Vlomaya)
Peserta workshop (Dokumentasi Vlomaya)
Kang Bugi dan Kak Abby memberikan jawaban tambahan yang senada walau disampaikan secara terpisah, yaitu bahwa inilah yang sering disebut dengan mental blocking atau hambatan yang muncul secara mental. Artinya, segala pertanyaan-pertanyaan di atas yang menyebabkan keragu-raguan dalam menulis itu adalah sebetulnya pertanyaan-pertanyaan yang tidak diperlukan. 

Karena apa? Karena pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul saat sebelum menulis. Bukan setelah tulisan tersebut diselesaikan. Sehingga hambatan ini menjadi sebuah hambatan yang muncul secara 'mental' (atau lebih sering disebut hambatan psikologis) dan bukan hambatan teknis.

Pemateri: kak Abby dan kang Bugi (Dokumentasi Vlomaya)
Pemateri: kak Abby dan kang Bugi (Dokumentasi Vlomaya)
Jawaban dari Kang Bugi dan Kak Abby adalah cukup praktis, yaitu kita semua diminta untuk berupaya sekeras mungkin untuk menghilangkan hambatan yang tidak perlu tersebut. Caranya adalah dengan:

Memaksakan diri untuk mulai menulis, tentang apapun dan tanpa target kata yang harus dituliskan,

Kemudian menulislah yang kita suka dan kemudian kita menyukai yang kita tulis.

Saat menulis, cobalah gunakan gaya bercerita (seperti yang menjadi judul presentasi kang Bugi: 'menulislah, ber-storytellinglah') dan saat bercerita dalam bentuk tulisan itu, coba bayangkan kalau ada orang lain di depan kita dan kita sedang bercerita kepada orang lain tersebut.

Biasakan mengedit tulisan di akhir tulisan. Jadi, menulis terus dan terus, tanpa sering mengoreksinya di tengah-tengah perjalanan menulisnya.

Siapkan konsep menulis sebelum memulai menulis. Konsep tersebut bisa berupa outline sederhana, maupun berupa mind map yang juga dibuat dengan sesederhana mungkin.

Kak Abby dan Kang Bugi (Dokumentasi Vlomaya)
Kak Abby dan Kang Bugi (Dokumentasi Vlomaya)
Melatih proses seperti di atas berulang-ulang. Karena prinsip berlatih dalam menulis adalah hanya melalui satu cara yaitu dengan menulis, menulis dan menulis. Tidak ada cara lain.

Mental blocking memang kadang menjadi hambatan yang tidak nyata tetapi cukup mengganggu dalam proses membuat tulisan. Dengan kemauan yang kuatlah, mental blocking tersebut dapat dikurangi dan kemudian dihilangkan.

Vlomaya tepat setahun

Tanpa terasa, Vlomaya (Komunitas Vlogger Kompasiana Pemerhati Budaya) telah memasuki usia setahun, tepatnya Vlomaya muncul di tahun 2017 tanggal 15 Juli. Walau masih kurang sehari, namun kemarin ini, dalam acara workshop singkat tersebut, diperingati secara sederhana, dengan meniup lilin tunggal di atas potongan pisang goreng pepe atau pisang goreng yang dipenyet terlebih dahulu - dalam bahasa Makassar disebut dengan 'sanggara pepe'. 

Sanggara pepe memperingati setahun Vlomaya (Dokumentasi Vlomaya)
Sanggara pepe memperingati setahun Vlomaya (Dokumentasi Vlomaya)
Pisang goreng ini merupakan makanan khas Makassar karena bahan baku pisang yang digunakan tidak boleh pisang yang terlalu masak harus agak mentah atau mengkal agar menimbulkan rasa yang khas. Memakannyapun tidak boleh sendiri, harus dimakan dengan cara dicocol ke sambal yang lumayan pedes. 

Pokoknya uniklah sanggara pepe ini. Meniup lilin ini dengan harapan agar Vlomaya Kompasiana dapat terus hadir memberikan manfaat bagi anggota-anggota komunitasnya maupun bagi masyarakat luas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun