Penolakan langsung pada kedatangan Coldplay di Jakarta pasti akan dibenturkan langsung dengan isu lingkungan dan juga keumuman lagu-lagunya yang tidak sama sekali membahas masalah LGBT.Â
Lalu, dari sini timbul persoalan, bagaimana cara yang tepat untuk menolak, atau, minimal membatasi penyebaran LGBT?
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan. Pertama, memberikan kajian atau propaganda mengenai LGBT, akan tetapi tidak langsung menembak pada Coldplay atau acara yang berkaitan pada Coldplay, sehingga lawan-lawan dakwah tidak bisa mengaitkan antara isu LGBT dengan penolakan Coldplay.
Kedua, pada hari kedatangan Coldplay, buat saja sebuah event yang dapat membuat media massa atau media sosial lebih ramai lagi. Event itu bisa jadi event dakwah atau sebuah majelis taklim besar.Â
Misalkan, influencer-influencer secara bersamaan mengunggah konten mengenai bahaya LGBT dan juga disertai dengan webinar yang mendidik orang.
Cara semacam ini, kelihatannya lebih mendidik, daripada sekadar menolak, yang malah akan membuat citra dakwah semakin buruk.