Mohon tunggu...
Vladimir Preximovic
Vladimir Preximovic Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Asli Semarang tapi jarang ada di Semarang. Melanglangbuana menjelajah ke seluruh pelosok nusantara demi mengusahakan rezeki yang halal untuk anak-istri dan keluarga....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mendatangkan Pemain Bintang & Klub Eropa Adalah Mubazir

2 Agustus 2012   16:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:18 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam Sepakbola Bangkit!!!

Beberapa bulan belakangan Indonesia dilanda demam sepakbola Eropa, bukan hanya karena berlangsungnya putaran final Euro 2012 beberapa waktu lalu, namun karena kedatangan para bintang Sepakbola Eropa dan beberapa klub elit Eropa.  Meski sempat dikacaukan oleh Everton & Galatasaray, namun bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, memang tahun ini adalah tahun yang luar biasa untuk Indonesia dalam menghadapi serbuan sepakbola Eropa.

Akan tetapi di balik euforia yang melanda sebagian pecinta sepakbola Indonesia, terdapat segelintir orang yang menganggap kedatangan pemain bintang dan klub Eropa itu hanyalah sesuatu yang mubazir alias tidak bermanfaat.  Serbuan ini hanya menguntungkan para promotor dan tidak akan meningkatkan kualitas permainan Timnas.

Kalau dipikir-pikir komentar orang-orang KPSI dan para ISL Lovers memang ada benarnya.  Bagaimana tidak mubazir, bagaimana bisa meningkatkan kualitas permainan Timnas, kedatangan para pemain bintang dan klub-klub Eropa itu tidak untuk menghadapi mereka.  Sekalinya ada pemain yang berlaga di ISL diundang hanyalah pemain-pemain amatir, ini kata Pak Haji Nyalla lho, Haji 2x, sesepuh di Sepakbola kampung kita.  Sumpahhhh....

Satu-satunya laga Timnas KPSI Plus pun berakhir dengan mengecewakan, karena harus menelan kekalahan dari klub juara Turnamen Antar Kota Antar Propinsi.  Bagaimana kalau melawan Bahrain, Brunei U21, Palestina, Malaysia Plus dan Jepang U19?.  Lebih baik tidak bertanding daripada harus menelan kekalahan memalukan.  Dikatain ga berwujud, dikatain abstrak, dikatain betina (ga jantan) biarin deh, yang penting maju terus.  Kami ga butuh legitimasi dari FIFA, peduli amat, kata Pak Toni Agustusiani.  Saking hebatnya para pemain ISL ini, hanya butuh Pelatih selama 2 bulan saja, lalu seleksinya pakai polling SMS.

Padahal kalau menurut PSSI dan IPL Mania, kedatangan para pemain bintang dan klub Eropa itu bisa menjadi ajang temu kangen dengan para pemain favorit mereka.  Lumayanlah kalau selama ini mereka hanya bisa menyaksikan mereka dalam bentuk 2 dan 3 dimensi, sekarang mereka berkesempatan menemui mereka dalam bentuk full dimensi.  Serbuan ini juga bisa menjadi alat promosi kepada publik sepakbola dunia, bahwa Indonesia adalah surga sepakbola, bahwa Indonesia adalah tempat yang aman dan bahwa sepakbola Indonesia punya nilai jual yang tinggi.  Lha kalau setiap uji coba yang juga disiarkan oleh TV Luar Negeri dengan suporter yang berjubel itu dilihat oleh pengusaha asing, pasti dalam waktu beberapa tahun mendatang sponsor-sponsor raksasa yang biasanya hanya kita tonton di Ad-board stadion-stadion megah klub Eropa tertarik untuk datang ke Indonesia.  Lha kalau perusahaan-perusahaan raksasa mau menjadi sponsor di Liga Indonesia, harapan untuk melihat klub Indonesia tidak memalukan di kompetisi antar klub Asia pasti terbuka lebar.  Nah kalau klubnya udah sangar, stadionnya pasti akan kian megah dan pastinya Timnasnya juga ikut terangkat kualitasnya.

Memang sih ga langsung jadi, butuh kesabaran.  Sepakbola kan bukan siklus 4 atau 5 tahunan kayak jabatan politik di Indonesia ataw banjir Jakarta.  Ya kita berdoa aja supaya semua ini tidak mubazir seperti yang ditakutkan beberapa pihak.

Salam Sepakbola Bangkit!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun