Ane         : Lha pendukungnya banyak, sponsornya katanya sampai ga muat di kaos, koq ga ada duitnya, jangan ngaku klub besar dong, jangan ngaku klub profesional dong....
Ane         : Emangnya suporternya itu bayarnya pake daun, atau jangan-jangan cuman jin, atau pendukung bayaran yang datang ke stadion bukan mbayar tapi dibayar, kayak kampanye atau konser-konser di TV sejenis Inbox, Dahsyat, dan kroni-kroninya....
Temen Ane : (cukup lama terdiam) Lha tapi kan katanya gitu Bang, ISL klub-klub besar Indonesia.
Ane         : Ya, itu kan katanya orang KPSI, katanya orang PTLI, katanya orang ISL.  Emangnya yang nyebut Manchester United, Barcelona, Real Madrid, Inter Milan, Liverpool, AC Milan, Juventus itu mereka sendiri.  Kan orang-orang lain setelah melihat prestasi klub itu kan?.
Temen Ane : (kembali terdiam)
Ane         : Coba cek klub-klub ISL, klub mana aja sih yang sudah pernah menjadi raja sepakbola nasional di Indonesia?. Cuman Persib, Persija, Pelita Jaya, PSMS dan baru-baru ini Sriwijaya FC dan Persipura.  Lainnya cuman klub-klub setrikaan, naik-turun-naik-turun kasta.
Temen Ane : (mencoba mengembalikan topik pembicaraan) Â Ya topiknya kan Perang Bintang Bang....
Ane         : Ya tadi kan saya nanya, cuman bisa ngundang Sriwijaya FC doang?
Temen Ane : Lha kan Sriwijaya FC juaranya.
Ane         : Oh iya ya, maklumlah turnamen Tarkam, mana bisa ngundang klub luar, ya paling pol ngundang juara Liganya, diaduin dengan bandot-bandot tua yang dikasih label Bintang....
Temen Ane : (kali ini dia mulai panas dan sewot) Wah, penghinaan neh Abang neh, masa dibilang Bandot tua, turnamen tarkam?