Mohon tunggu...
Vlademir Kwoalski
Vlademir Kwoalski Mohon Tunggu... -

Menyampaikan kebenaran, memberi pencerahan dan analisis politik dan sosial. Penggemar akun Suara Revolusi @triomacan2000.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Duet Panas

27 Maret 2014   21:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:23 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5.Melanjutkan proyek Mass-Rapid Transit (MRT) dan monorel, menolak proyek tol dalam kota;

6.Membangun stadiun untuk klub Persija.

Ini disampaikan Jokowi kepada Jakmania usai pertandingan Persija Jakarta melawan Persela Lamongan di Liga Super Indonesia di Stadion, Manahan Solo.

Itu masih beberapa janji Jokowi-Ahok mereka ingkari. Sebenarnya masih banyak janji yang belum dipenuhi. Ditambah lagi pengkhianatan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam perjanjian BatuTulis. Hal ini makin merusak citra/reputasi PDIP sebagai partai yang berpandangan Soekarnoisme. Tingkat empati masyarakat terhadap Prabowo pun meninggi. Prabowo dimata mereka adalah korban kedzhaliman pengkhianatan dari mereka berdua. Pada hal saat Pilgub 2012 Prabowo mendukung mati-matian Jokowi lewat waktu, tenaga, pikiran dan uang ! Ibaratnya, Prabowo membesarkan anak macan, yang sudah tentu pengkhianatinya, menikamnya dari belakang ! Akses informasi sekarang terbuka lebar, publik makin cerdas. Media-media yang dibayar untuk menciptakan opini masyarakat, makin lama makin tergeser eksistensinya dengan munculnya jejaring sosial. Jejaring sosial ibarat mimpi buruk bagi pejabat bejat atau oknum taipan yang ingin mensukseskan tujuan lewat pembentukan opini publik.

Prabowo dengan segudang prestasinya, adalah calon pemimpin yang pantas bagi Indonesia kelak. Walau saya mengakui bahwa seharusnya Prabowo tidak usah bertindak dramatis dan terkesan tempramen menghadapi pengkhianatan Jokowi. Seharusnya mengutarakan kekecewannya itu kader atau politisi Gerindra saja. Prabowo emosinya harus kita koreksi agar jangan mudah tempramental.

Kedua, tentang Jusuf Kalla (mantan Wakil Presiden RI) yang menjabat periode 2004-2009, lahir pada tanggal 15-Mei-1942 di Sulawesi Selatan. Saat ini JK terpilih sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI). JK juga adalah ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Makassar tahun 1965-1966. JK berkontribusi dalam dunia kepemimpinan di Indonesia yang telah menginspirasi dan menerapkan kriteria pemimpin transformasional yaitu visi kedepan, berinterigritas tinggi, gigih, memiliki passion, kreatif dan mampu menciptakan peluang usaha dan mengatasi konflik. JK adalah solusi bangsa ini dalam menghadapi masa depan. ia memiliki pengalaman dengan sikap dan mental yang sangat matang. JK yang memeilik keberanian dalam setiap pengambilan keputusan, meskipun tidak harus populer. Sebagai contoh saat terjadi penaikan harga BBM tahun 2005 JK berdiri paling depan menghadapi pro-kontra demi keselamatan rakyat dan negara.

Keputusan yang JK lakukan bukan sembarang keputusan, JK dikenal sosok yang cerdas, bahkan sudah mendapat 7 gelar doktor kehormatan disandangnya dari berbagai berbagai perguruan tinggi baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri. Oleh karena itu hitung-hitungannya dalam memberikan jalan keluar sudah melalui perhitungan cepat dan cermat. Sehingga tidak ada masalah yang berlarut-larut jika ia turun tangan.

Duet Prabowo-JK adalah solusi untuk bangsa ini yang makin bergejolak dan sikap generasi mudanya yang amoral. Sosok Prabowo dinilai pas untuk menghadapi tantangan negeri ini, karena tegas, cerdas dan kerja keras. Sosok JK yang intelek lagi religius cocok untuk membentuk sikap generasi muda yang amoral dan menentun mereka ke jalan yang benar. Sosok mereka berdua diperhintungan oleh lawan-lawan politik mereka.

Saat Pileg dan Pilpres tiba, mari...gunakan hak suara anda, karena kalau golput percuma, suara anda akan diambil orang. Lebih baik ikut bersuara untuk kehidupan negeri ini, Indonesia yang lebih baik.

MERDEKA !!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun