[caption id="attachment_219475" align="aligncenter" width="450" caption="ilustrasi: cybersulut.com"][/caption] Peringatan 1 Desember 2012 di Papua yang diklaim sebagai hari jadi Organisasi Papua Merdeka (OPM), awalnya sempat diisukan akan rusuh. Namun tiba pada hari H, kekhawatiran itu tak terjadi. Kepolisian Resort Jayapura menurunkan sedikitnya 600 personel dibantu Brimob dan TNI untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Kapolres Jayapura, AKBP Roycke Harry Langie, SIK.MH kepada wartawan, di lapangan Makam Theys Eluay, Sabtu (01/12/2012) menuturkan, situasi terus kondusif dan terkendali atas kerjasama semua pihak dan tidak ada gejolak maupun pengibaran bendera bintang kejora. “Kami menghimbau masyarakat jangan tersulut isu-isu yang menyesatkan. Jangan buat image setiap 1 Desember menjadi mencekam, tapi jadikan bulan Desember bulan penuh damai dan kasih, apalagi menjelang Hari Raya Natal,” himbaunya. http://bintangpapua.com/headline/29263-orasi-1-desember-viktor-yeimo-ditangkap Di makan Theys Eluay di Sentani dilakukan acara bakar batu oleh jajaran Polres Jayapura bersama masyarakat. Menurut Kapolres Jayapura, acara Bakar batu itu juga merupakan bagian dari ibadah syukur bagi warga, sehingga 1 Desember tidak lagi menjadi hari yang mencekam, melainkan bulan penuh damai dimana warga Papua sedang mempersiapkan diri menyambut hari raya Natal. Pada hari yang sama, tampak aktivitas belajar-mengajar di sejumlah sekolah di Kabupaten Jayapura khususnya di Kota Sentani berjalan normal. Memang masih ada beberapa sekolah yang memulangkan siswanya lebih awal dan meniadakan kegiatan di sekolahnya. Namun secara umum, kegiatan sekolah tetap berjalan normal. Wakil Kepala sekolah Urusan Humas SMAN 1 Sentani Agnes Mambieuw, S.Pd, proses KBM mengatakan, di sekolahnya kegiatan berjalan normal, berbeda dengan tahun lalu yang diliburkan. “Kita belajar seperti biasa. Kita melakukan persiapan menghadapi ujian semester ganjil yang akan dimulai pada Senin tanggal 3 Desember. Tidak ada instruksi dari dinas bahwa sekolah diliburkan,” jelas Agnes. Agnes mempercayakan sepenuhnya masalah keamanan kepada pihak Kepolisian sehingga 1 Desember tidak terjadi keributan.
Aksi Unjuk Rasa Menuntut Papua Merdeka Terkait momentum 1 Desember tersebut, di Waena tampak ada puluhan massa KNPB melakukan aksi long march dari Perumnas III Waena menuju Makam Theys Eluay di Sentani. Ketika tiba di Depan RS Dian Harapan Waena, massa dibubarkan secara paksa oleh aparat keamanan. Kapolres Jayapura Kota AKBP Alfred Papare, SIK didampingi Kabid Humas Polda Papua AKBP I Gede Sumerta Jaya, SIK membenarkan bahwa pihaknya telah menangkap salah-seorang pentolan KNPB Viktor Yeimo sesaat setelah menggelar orasi menuntut Papua merdeka di Depan RS Dian Harapan Waena. Viktor Yeimo ditangkap dan digelandang ke Polsek Abepura untuk diinterogasi. Usai diinterogasi Viktor Yeimo dilepas hari itu juga. Menurut Kapolres, sesaat setelah Viktor Yeimo menyampaikan orasi menuntut Papua merdeka, massa mulai anarkis dengan melempar batu ke arah aparat keamanan. Lemparan batu itu telah mencederai seorang warga. Selanjutnya, aparat membubarkan paksa massa dengan menyemperotkan gas air mata serta melakukan tembakan peringatan sebanyak dua kali. “Kami memblokir jalan di Depan RS Dian Harapan, karena khawatir mereka bergabung di Expo dengan massa yang lebih besar lagi,” katanya. [***]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H