Mohon tunggu...
Viktor Krenak
Viktor Krenak Mohon Tunggu... -

Pemuda desa dari pedalaman Papua, Putus kuliah, sekarang di Kota Baru/Jayapura,sedang "memimpikan" hidup baru yang lebih baik.\r\n\r\nMENULIS BUKAN UNTUK MEMBERONTAK

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Komnas HAM Dukung Langkah Pemulihan Keamanan di Lanny Jaya

1 Agustus 2014   22:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:39 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14068819551565837887

[caption id="attachment_335980" align="aligncenter" width="539" caption="ilustrasi: antaranews.com"][/caption]

*) Klaim Kuasai Lanny Jaya, 5 Anggota OPM Tewas Tertembak

Siang ini, Jumat (1/8/2014) tersiar kabar lima anggota kelompok OPM (Organisasi Papua Merdeka) tewas tertembak di Lanny Jaya, wilayah pegunungan Papua, dalam sebuah insiden baku tembak antara tim gabungan TNI-Polri dengan kelompok sipil bersenjata sekitar pukul 11.00 WIT.

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua kepada wartawan di Jayapura membenarkan insiden itu."Memang benar ada penembakan di Lanny Jaya. Lima OPM tewas ditembak dan dua anggota kami terserempet peluru," kata Pangdam. http://www.antaranews.com/berita/446563/opm-hadang-tni-sebelum-baku-tembak-di-lanny-jaya

Wilayah Kabupaten Lanny Jaya memang dikenal rawan keamanan. Sudah empat orang tertembak oleh kelompok kriminal bersenjata. Tiga di antaranya anggota Polri, dan satu korban warga setempat. Korban penembakan dari Polri baru saja terjadi Selasa 28 Juli lalu. Dua anggota Polri tewas tertembak dan lima lainnya luka-luka terkena tembakan. Korban meninggal dunia adalah Briptu Zulkifli Ardianto Putra dan Bripda Prayoga. Empat pucuk senjata mereka juga dirampas. Otoritas keamanan di Papua lalu mengirimkan tim gabungan TNI-Polri untuk mengejar para pelaku penembakan.

Pengiriman tim gabungan TNI-Polri itu juga atas permintaan Bupati Lannya Jaya Befa Jigibalon agar aparat Polri/TNI segera menangkap para pelaku teror di wilayahnya. Dia meminta aparat keamanan tidak perlu ragu bertindak hanya karena takut melanggar HAM karena perbuatan teroris bersenjata itu sendiri sudah melanggar HAM. Menurutnya, aksi penembakan dan teror terhadap penduduk dan aparat keamanan oleh kelompok teroris bersenjata bisa menghambat pembangunan di Lanny Jaya.

“Polri/TNI harus segera menangkap dan memproses para pelaku penembakan,” tegas Befa sebagaimana diwartakan Antara, Kamis (31/7/2014).

Befa juga mengharapkan dukungan Jakarta sehingga langkah yang diambil anggota di lapangan tidak disalahkan. Dirinya menilai, aparat keamanan terkesan lamban dalam menangani aksi kelompok teroris di wilayah itu, menyebabkan anggota TNI- Polri yang bertugas di sana hanya menjadi bulan-bulanan para teroris.

Respon Komnas HAM

Sejalan dengan keinginan Bupati Lanny Jaya, perwakilan Komnas HAM Papua juga akan mengirim tim ke wilayah itu untuk mengumpulkan fakta-fakta dari korban, warga dan aparat keamanan. Berdasarkan informasi yang ia dapat, kondisi lingkungan di Lanny Jaya cukup tegang. Masyarakat memilih berada di dalam rumah atau mengungsi ke tempat aman.

Dalam pandangan Komnas HAM, gerakan bersenjata yang terjadi di beberapa tempat di Papua bukan murni gerakan politik. Komnas HAM sudah mendapatkan informasi, kejadian yang menewaskan polisi di Lanny Jaya bermotif ekonomi.

Hal itu diungkapkan Frits Ramandey (Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua) sebagaimana dirilis KBR68.com, Kamis (31/7/2014). Ia menerangkan, ada dua kampung di wilayah Lanny Jaya yang dikuasai kelompok kriminal bersenjata pimpinan Puron Wenda. Kedua kampung itu beranama Pirime Balinga dan Kampung Kwiyawagi itu belum tersentuh oleh aparat keamanan. Merasa tak nyaman, warga kampung dari dua kampung tersebut melarikan diri ke pedalaman.

"Puron CS itu memang melakukan aktivitas di perkampungan itu. Mereka beraktivitas di situ karena aparat keamanan belum datang ke kampung tersebut. Untuk warga, informasi sementara yang Komnas HAM dapatkan karena alasan keamanan harus kembali, memang pada saat kejadian warga menghindar saat kejadian ke tempat persembunyian yang menurut mereka aman," kata Frits.

Dengan kondisi yang demikian, hemat saya, aparat keamanan di Papua harus mengambil langkah-langkah tegas dalam rangka memulihkan kondisi keamanan akibat ulah kelompok kriminal bersenjata tersebut. Karena jika dibiarkan, seperti kata Bupati Lanny Jaya, pembangunan di wilayah itu akan terhambat. Lagi pula, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab aparat keamanan untuk melindungi warga negara dari gangguan kelompok kriminal, apalagi, kelompok kriminal bersenjata.

[ Dari berbagai sumber]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun