[caption id="attachment_337198" align="aligncenter" width="431" caption="Acara gelar barang bukti di Makodam Cendrawasih, Jayapura 7/8/2014 (Foto: Kompas.com)"][/caption]
Kekejaman kelompok kriminal bersenjata di wilayah Papua sudah berulang kali mereka tunjukan melalui aksi-aksi penyerangan, penembakan, pemerasan, dan pembakaran fasilitas umum.Juga dari jumlah korban meninggal dan luka-luka akibat aksi-aksi mereka, yaitu aparat keamanan, tukang ojek, sopir, guru. Sebagaimana pernah saya ulas dalam postingan saya sebelumnya, sepanjang tahun 2014 ini, lebih dari 20 kasus penembakan dan kekerasan sudah terjadi di wilayah Papua, khususnya di wilayah pegunungan.
Dalam acara gelar barang bukti yang dilakukan TNI di lobby Markas Kodam Cendrawasih, di Jayapura, Kamis (7/8/2014), terdapat 44 pucuk senjata api (senpi) dari berbagai jenis, 9 magazin dan 1.522 amunisi. Semua barang bukti tersebut disita dari kelompok sipil bersenjata melalui kontak tembak, dan juga melalui operasi penegakan hukum yang dilakukan pihak TNI selama tujuh bulan terakhir di Papua (Januari- Juli 2014). http://regional.kompas.com/read/2014/08/08/04193941/TNI.Sita.44.Pucuk.Senpi.di.Papua
Kalau yang berhasil disita itu sudah sebanyak itu, pertanyaannya, masih berapa banyakkah senjata dan amunisi yang saat ini ada di tangan mereka?
Kalau saya boleh berspekulasi, jumlahnya jauh lebih banyak daripada yang sudah berhasil disita. Mengapa? Karena berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Majelis Rakyat Papua (MRP) yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat mengajak dan mengembalikan kelompok kriminal bersenjata itu menjadi warga biasa hingga kini belum membuahkan hasil yang signifikan.Kendati Gubernur Papua Lukas Enembe sudah menyiapkan dana khusus dari APBD provinsi bagi eks OPM yang mau turun gunung dan memulai hidup normal di tengah masyarakat, namun hingga kini, masih ada sekian kelompok yang tetap bertahan di hutan dan terus melakukan penyerangan dan penembakan (walaupun dengan persenjataan terbatas menurut Pangdam).
Kelompok-kelompok inilah yang ke depan menjadi pekerjaan rumah bersama semua pemangku kepentingan di Papua dalam rangka menciptakan Papua sebagai zona damai. Kita juga menunggu terobosan apa yang akan dilakukan Pemerintahan Jokowi-JK nanti jika sudah resmi menjadi Presiden. Apalagi Jokowi sudah berjanji dalam seratus hari Pemerintahannya nanti, ia akan blusukan ke Papua. Semoga blusukan itu juga dalam rangka mencari upaya meminimalisir aksi-aksi penembakan kelompok-kelompok kriminal bersenjata tersebut. http://zonadamai.com/2014/08/08/jokowi-janji-sambangi-papua-pada-100-hari-pertama-jadi-presiden/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H