Mohon tunggu...
Vj Jhony Prawindest Ananta
Vj Jhony Prawindest Ananta Mohon Tunggu... -

"Kita Di Dunia Ta'kan Bisa Mendapatkan Seseorang Yang Sempurna Tuk' di Cintai, Tp Cintailah Seseorg Yang Ta'sempurna Itu Dengan Cinta Yang Sempurna"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Merasa Terpojok dengan Pemberitaan Wartawan, Kapolres Tanah Datar Diduga Sindir Joni Hermanto di Facebook

14 Juli 2016   21:11 Diperbarui: 15 Juli 2016   09:29 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanah Datar - Awal Ramadhan lalu Jajaran Polres Tanah Datar dihebohkan oleh pemberitaan mengenai dugaan Kapolres AKBP Irfa Asrul Hanafi.SIK membekingi praktek ilegal, seperti diberitakan www.barometerrakyat.com, sang bandar yang mengelola praktek ilegal memberikan konvensasi suap kepada Kapolres sebesar Rp.7-8 juta/bulan untuk memuluskan usaha ilegalnya. Merasa terpojok, Kapolres diduga menyindir wartawan yang memberitakannya Joni Hermanto di akun Facebook miliknya dengan nama Asrul Hanafi.

Tak hayal, postingan yang ia unggah Rabu (13/6) Pukul 10:04 itu, selain menggiring opini masyarakat untuk berpersepsi bahwa postingan itu ditujukan kepada Joni, juga memicu perdebatan sengit antara Kapolres dan Joni Hermanto. Bahkan dengan beraninya Joni mengatakan bhawa Kapolres telah teracuni provokasi oleh orang yang mengadu domba dirinya dengan seluruh jajaran Polres, serta Kapolres telah gagal membina karakter dan mental anggotanya terkait komentar salah seorang anggotanya yang dinilai melecehkan.

Dalam postingan tersebut Kapolres menulis "Tidak perduli ada 1 atau 2 orang yg tidak suka dgn kinerja Polres Tanah Datar, yg penting niatnya adalah bekerja dgn tulus.. ‪#‎herandengan‬ kelakuanseseorang aneh".

Merasa tersindir dengan postingan Kapolres, Joni lalu berkomentar dengan menuliskan kalimat "Sebagian besar dari kita hanya menghargai pujian. Ketika orang lain berbicara dengan kata-kata yang baik, kita merasa bahagia. Ketika orang lain mengkritik, kita merasa sengsara, terhina, bahkan terpojokan. Sebenarnya banyak cara untuk menghadapi kritik menjadi masukan yang positif untuk dapat kita gunakan dalam rangka memperbaiki kualitas pribadi atau instansi yang kita emban, namun ada sebagian orang yang menganggap kritik adalah bagian dari kelemahan dirinya yang harus ditutupi atau bahkan dibalas dengan cercaan kepada orang yang mengkritik, kenapa?. Karena sebagian besar dari kita hanya menghargai pujian. Ketika orang lain berbicara dengan kata-kata yang baik, kita merasa bahagia dan tersanjung. Namun, ketika orang lain mengkritik, kita merasa sengsara, terpojok bahkan terhina. Perlu kita sadari, bahwa jika kita hanya menerima pujian dan sanjungan palsu, apalah kita akan mengalami kemajuan? Jika kita ingin meningkat dan berkembang kita harus menerima hadirnya kritik konstruktif dan menghargai saran-saran orang lain"


Kemudian komentar Joni dengan mengatakan : "Silahkanlah mau berkomentar apa saja, walaupun ada seribu orang yang berkomentar ingin memojokan saya disini, tidak akan membuat wibawa saya jatuh, tidak akan membuat saya kehilangan taji. Bagi saya, selagi saya berjalan diatas realnya, saya tidak akan pernah takut. Saya dan pimpinan redaksi saya sangat demokratis, tak perduli dia pimpinan redaksi saya, jika tindakannya melenceng dan lari dari koridor tak perduli apapun konsekwensinya saya akan tentang habis-habisan, beliaupun menerima bahwa jika saya sudah berani menentangnya berarti ada yang salah dengan tindakannya dan buru-buru memperbaikinya, toh buktinya sampai saat ini saya masih di pertahanannya walaupun saya ngotot minta keluar. Kontrol sosial yang saya perjuangkan adalah untuk masyarakat, jadi saya hanya akan loyal kepada masyarakat, bukan kepada pempred"


Komentar inilah yang memicu perdebatan sengit Kapolres dengan Joni. Awalnya Joni merasa dilecehkan oleh komentar ajudan Kapolres yang menanggapi komentar Joni tersebut. Joni meniai komentar Ajudan Kapolres dengan nama akun Roos Abdullah Risyad telah melecehkan dirinya serta profesi wartawan dengan mengatakan bahwa Joni tidak punya wibawa dan tidak mampu melakukan ujian kopetensi sebagai wartawan hingga harus mendapatkan beasiswa.


Mendapat serangan seperti itu oleh anak buah Kapolres, Jonipun langsung menyentil Kapolres dengan mengucapkan terimakasih karena postingan yang diunggah Kapolres serta Komentar anak buahnya yang melecehkan itu telah memberinya referensi sebagai bahan pemberitaannya selanjutnya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun