Mohon tunggu...
Vivi yunaningsih
Vivi yunaningsih Mohon Tunggu... Wiraswasta - Biarkan air mengalir sekehendaknya

Menulislah maka akan kau temukan ketenangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mantan Terindah

20 Februari 2020   05:50 Diperbarui: 20 Februari 2020   05:51 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bicara soal mantan artinya bicara soal masa lalu. Tepatnya seseorang di masa lalu dengan kisahnya yang manis maupun pahit (entahlah apa bisa saya sandingkan dengan pahitnya secangkir kopi)

Baiklah, tidak ada salahnya mengingat masa lalu, entah itu manis atau pahit, toh cerita lalu yang membentuk kita di masa sekarang dan masa depan. Toh masa lalu itu sudah kita jalani dan menjadi milik kita. Berdamai dengan masa lalu itu lebih baik. Jadi mari kita membuka lembar itu lagi.

Dibilang jodoh karena wajah si dia dan wajah saya mirip, siapa yang tidak senang? Kalau diperhatikan mungkin benar kata orang orang itu, wajah kami sama panjang, hidung mancung dan punya cara tertawa yang sama. Sebagai tambahan, sifat kami saling mengisi karena si dia tipe laki laki bersemangat dan kreatif sedang saya lugu lagi penurut. Berangan angan bahwa si dia akan menjadi suami saya di masa depan. Dia suka dengan saya begitu juga sebaliknya. Jadi kami menjalani hubungan ini dengan bahagia, seru dan tunggu tanggal mainnya kami akan menikah.

Tapi apalah daya akhirnya putus juga, hiks. Putus baik baik lantaran tak sanggup LDR. Si dia harus kembali ke kotanya menemani sang ibu dan berkarir disana. 

Janji di awal perpisahan harus kandas setelah beberapa lama hubungan hanya via telepon dan itupun harus menunggu dini hari untuk menekan tagihannya (jangan dibayangkan hari ini yang hubungan LDR pun bisa langgeng asal ada kuota hehe). Ketidakpastian pertemuan, komunikasi yang terbatas dan sedihnya ketika kondangan tetap saja sendirian (minimal bareng rombongan kantor). Hmm.. katanya sudah punya teman dekat tapi kemana mana alone. Ada tapi tidak terlihat huaaa. 

Mungkin putus lebih baik. Itulah yang terjadi.

Jangan ditanya sedihnya putus cinta sebaik apapun cara berpisahnya. Keputusan si dia pergi dan tidak menitipkan lagi hatinya pada saya adalah untuk kebaikan bersama, begitu menurutnya. Tidak ingin membebani diri dengan janji dan mengingat hati saya atas nama cinta tapi dia tidak ada ketika dibutuhkan membuat nyeri. Ya.. lebih baik putus.

Someday you will forget all about me. Who i am and who i am for you.

Entah dia mengutip dari mana kalimat itu, atau bisa jadi dia mengarangnya sendiri.

Bukan sekali itu saja saya merasakan putus cinta tapi bersama si dia hubungan kami sangat berwarna. 

Jadi saya nobatkan si dia jadi mantan terindah buat saya, dia pantas mendapatkannya.

So.. jangan percaya ketika ada yang bilang kita berjodoh karena punya wajah mirip. Atau ketika melihat pasangan dimana si wanita cantik dan si pria ganteng terus mereka juga jodoh. Jangan percaya (ehh.. gak juga sih. Ada banyak pasangan seperti yang saya sebutkan di atas hehe).

Yang pasti jodoh di tangan Tuhan. Hidup, mati jodoh dan rezeki sudah Tuhan tentukan ketika kita hidup di dalam rahim ibunda.

Jodoh kita adalah pasangan kita sekarang (suami atau istri) yang sudah Tuhan pilih dan kirim yang terbaik. Yakinlah bahwa Tuhan akan selalu berikan yang terbaik untuk hambanya. Terima apa yang sudah Tuhan berikan, kita akan tahu segala hikmahnya setelah kita menjalani esok hari.

Jangan sesali seseorang yang datang dan pergi setiap hari dalam hidup, tanpa terkecuali mantan karena mereka punya tempat sendiri di hati kita. 

Betul begitu mb Ule dan MB Okky?

Tulisan ini dibuat untuk ikut serta dalam blog competition estafet Kompasiana.

Saya tergabung dalam tim #yoyo 

Vivi Yuna

Okky Panca

Yulea

#estafet perdana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun