Mohon tunggu...
Vivi Vivi
Vivi Vivi Mohon Tunggu... Administrasi - Full time working single Mom.

I believe in women empowerment, that we should have our own funds to support ourselves and our children, that each of us are unique and we have talent/skills that we can use to make 'halal' money. We have to be strong and independent. Do not depend on someone else, only believe to Allah SWT. I wrote for my own therapy for the life changing experience that I had, life goes on, I keep hoping and believe for the best.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tidak Perlu Sombong Begitu

14 April 2014   00:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:43 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama saya tidak menulis artikel di kompasiana.com

Kali ini saya ingin menulis tentang hal yang terjadi di sekitar kita yang sebenarnya tidak perlu di beri komentar dan tanggapan. Karena kalau diberi perhatian ke si pelaku malah akan memberi angin untuk berbuat lebih.

Percakapan di salah satu restoran:
"Mas-mas, bisa minta kursi lagi? Untuk taruh tas ini harganya di atas 10 juta, masa ditaruh di lantai?"
# iiih gak penting banget, kasih info ke si mas tentang harga tas nya.

Percakapan antara 2 (dua) teman:
"Kemarin suamiku ajak liburan ke luar negeri, tapi aku sudah bosan dan malas packing/siapkan untuk perjalanan tersebut. Kalau kamu kayaknya jarang ke luar negeri ya?"
# ini sebenarnya pamer, bertanya atau menghina yaa..

Lanjut:
"O iya, aku mau ganti mobil nih, tapi belum pilih yang mana, sudah bosan pakai yang warna hitam. Mobil kamu masih yang dulu itu?"
# duh, masalah buat lo?

Menurut saya, salah satu cara yang tepat, untuk menghentikan agar seseorang berhenti atau tidak menyombongkan atas diri sendiri atau sesuatu hal yang sebenarnya tidak penting adalah tidak memberikan tanggapan apa pun. Walau telinga terasa panas mendengar kibulan dan cerita yang tidak penting untuk di dengar.  Peribahasa ini benar adanya, tong kosong nyaring bunyinya, biasanya semakin kosong semakin nyaring.

Kenapa harus melebihkan sesuatu hal yang sudah terlihat? Apakah mengharapkan pujian? tetapi diri sendiri jarang memuji orang lain?  Mengharapkan perhatian tetapi jarang memperhatikan orang lain? What goes around comes around, apa yang sudah kita tabur, kita tuai, karma berlaku.

Mungkin saja mereka di atas tidak bermaksud menyombongkan diri, mungkin hanya lupa menggunakan kosa kata yang lebih sopan. Atau tidak punya manner atau aturan dalam berbahasa yang baik dan benar.

Mereka lupa bahwa di atasnya langit masih ada langit, masih banyak yang lebih dari mereka tetapi memilih untuk tidak menyombongkan diri.  Semua harta dan yang kita punya di dunia ini hanyalah titipan Alloh SWT.  DIA bisa mengambil dalam sekejap seperti membalikan telapak tangan. Titipan adalah amanah, sebaiknya tidak menyombongkan diri berkaitan dengan hal-hal duniawi atau paling tidak di tahan sedikit untuk tidak membesarkan hal-hal yang tidak penting.

Tidak perlu sombong begitu, di atas nya langit masih ada langit, roda kehidupan selalu berputar, tidak ada yang abadi. Saat ini kita di atas, dinikmati karena tidak akan abadi, pada saat kita berada di bawah, nikmati saja, karena tidak akan berlangsung lama. Tetap semangat dan lakukan yang terbaik dalam kehidupan ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun