Mohon tunggu...
vivi sandra
vivi sandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Eksistensi Kali Mas Surabaya Tempoe Doeloe dan Tempoe Kini

10 Juni 2022   22:52 Diperbarui: 10 Juni 2022   23:12 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungai atau kali dapat didefinisikan sebagai suatu aliran air di dalam permukaan yang besar dan berbentuk memanjang serta mengalir secara terus-menerus dari hulu menuju ke hilir. Jika ditinjau dari perspektif sejarah, sungai juga berperan penting sebagai peletak berdirinya sebuah peradaban. Hal ini dapat dilihat dari berdirinya peradaban Sungai Nil, peradaban sungai Tigris/Efrat, peradaban di sungai kuning, dan peradaban sungai indus. 

Tidak hanya di dunia, Indonesia pun juga pernah memiliki peradaban kuno di tepi sungai yang cukup maju pada masanya, yaitu era Kerajaan Sriwijaya yang berkembang menjadi Kerajaan berbasis maritime terbesar pada masanya.

Munculnya sungai sebagai peletak dalam perkembangan suatu peradaban tentunya tidak dapat dilepaskan kaitan nya dengan fungsi dari sungai itu sendiri. Sungai dulunya difungsikan oleh masyarakat sebagai sarana utama yang menghubungkan komunikasi antar daerah yang satu dengan daerah yang lain, terutamanya daerah-daerah yang terletak di kawasan hulu dengan 

daerah --daerah di kawasan hilir sebelum adanya jalur darat. Hal inilah yang kemudian memungkinkan sebuah peradaban untuk tumbuh dan berkembang dengan cukup pesat pada masanya.

Perkembangan peradaban di tepi sungai ini menunjukkan bahwa sungai memiliki peranan yang cukup penting bagi perkembangan kehidupan dan aktivitas sehari-hari manusia. Permanfaatan sungai bagi kehidupan ini menunjukkan adanya ketergantungan dari masyarakat terhadap air sungai, misalnya seperti yang terjadi pada kali mas di Surabaya.

Sungai mas atau yang biasa dikenal oleh masyarakat sebagai kali mas merupakan salah satu sungai yang terdapat di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Sungai ini merupakan bagian pecahan dari sungai Brantas yang berhulu di Kota Mojokerto, dan bermuara di Kota Surabaya. Bagi beberapa tempat di Jawa timur, kali mas dianggap sebagai batas alam antara Kabupaten Sidoarjo dengan Kabupaten Gresik.

Pada era pemerintahan kolonial Belanda, Kali mas banyak dimanfaatkan sebagai sarana transportasi yang ramai digunakan untuk mengangkut berbagai komoditi perdagangan, mulai dari rempah-rempah bahkan hingga hasil tangkapan ikan nelayan. Komoditi-Komoditi tersebut selanjutnya akan dibawa masuk untuk menuju ke daerah-daerah dalam yang ada di Kota Surabaya. 

Selain itu, di daerah sekitar kali mas dulunya juga didirikan kampung-kampung pribumi. Dari sinilah kemudian aktivitas disekitar kali mas menjadi ramai. Bahkan kali mas ditetapkan sebagai pelabuhan utama tempat pengumpulan berbagai hasil bumi di Jawa yang akan disiapkan untuk diekspor ke Hindia Belanda.

Pada masa pemerintahan kolonial, kali mas sangat begitu dirawat dan dipelihara dengan baik. Bahkan pemerintah kolonial melakukan pembenahan dan pemeliharaan berupa pengerukan terhadap kali mas tepatnya pada tahun 1920. Pemeliharaan ini dilakukan bukan tanpa sebab, melainkan dalam rangka untuk menunjang aktivitas perdagangan di Kota Surabaya. 

Kali mas sendiri telah memberikan sumbangsih yang cukup besar bagi kegiatan sektor ekonomi pada saat itu. Hal ini mengisayaratkan bahwa pemerintah kolonial benar-benar mengoptimalkan pemanfaatan kali mas dalam rangka mendongkrak nilai perekonomian.

Namun kejayaan dan keindahan dari kali mas itu sendiri kini tidak dapat dinikmati lagi. Hal ini dikarenakan kali mas saat ini sudah tercemar dengan berbagai sampah dan juga limbah industri yang terdapat disekitaran kali mas. Bahkan banyak sekali perusahaan industri yang membuang limbah industri nya ke kali mas yang menyebabkan kali mas tercemar 

dengan berbagai polutan dan zat kimia berbahaya. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan ketika pada tahun 1976  dilaporkan banyak ikan-ikan mati  bahkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) 

juga terpaksa menghentikan produksi air. Akibat kondisi ini kualitas air bersih di Kota Surabaya mengalami penurunan. Selain dari limbah industri, pencemaran juga diakibatkan oleh adanya limbah domestic  

berutarian kali mas diperlukan pengelolaan secara menyeluruh dan terpadu agar kali mas dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kali mas saat ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai sarana transportasi saja, melainkan juga dimanfaatkan sebagai sarana wisata edukasi bagi masyarakat, misalnya dengan wisata perahu untuk menyusuri kali mas.

pa sampah organic dan anorganik yang dibuang ke kali. Hal ini menunjukkan bahwa berbagai kegiatan yang dilakukan oleh manusia, sedikit banyak telah memberikan pengaruh terhadap perubahan lingkungan. Keberadaan manusia sendiri tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan pencemaran lingkungan, bahkan dalam hal ini bisa dikatakan manusia merupakan produsen pencemaran lingkungan hidup.

Selanjutnya, untuk mengurangi tingkat pencemaran yang terjadi di kali mas, masyarakat setempat ikut berpartisipasi aktif dalam PROKASIH yang digalakkan oleh Pemerintah. Masyarakat disekitar bantaran kali mas secara bergotong royong berusaha untuk membersihkan dan turut menjaga keindahan di kali mas. 

Tidak hanya membersihkan kali mas saja, masyarakat setempat juga melakukan penanaman pohon dan aneka tanaman hias disepanjang bantaran kali mas. Upaya yang dilakukan oleh masyarakat terbukti berhasil membantu penurunan tingkat pencemaran air di kali mas. 

Untuk menjaga keles

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun