Mohon tunggu...
Vivi Nurwida
Vivi Nurwida Mohon Tunggu... Lainnya - Mom of 4, mompreneur, penulis, pengemban dakwah yang semoga Allah ridai setiap langkahnya.

Menulis untuk menggambarkan sempurnanya Islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gencatan Senjata Disepakati, Mampukah Genosida Diakhiri?

1 Februari 2025   07:55 Diperbarui: 1 Februari 2025   07:55 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kabinet keamanan Israel telah merekomendasikan persetujuan gencatan senjata di Gaza dan perjanjian pengembalian sandera, menjelang rapat kabinet paripurna yang dijadwalkan pada Jumat malam(17-01-2025) . Hasil rapat tersebut diumumkan oleh kantor Perdana Menteri Israel dalam sebuah pernyataan (tirto.id, 18-01-2024)

Pengamat Pesimis Israel Patuhi Gencatan Senjata

Indonesia mengapresiasi tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Hal ini diharapakan untuk segera dilaksanakan secara komprehensif. Meskipun demikian, sebagian pakar meragukan hal itu akan terwujud maksimal.

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Islam Indonesia, Hasbi Anwar mengatakan bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza merupakan sebuah pencapaian yang bagus karena akan membuat bantuan kemanusiaan bisa masuk, proses rekonstruksi Gaza akan bisa dilaksanakan, dan menghentikan jatuhnya korban.

Meski demikian, Hasbi mengatakan tetap pesimis Israel akan mematuhi kesepakatan gencatan senjata tersebut karena Israel pada dasarnya memang tetap tidak ingin keluar dari Gaza, sementara Hamas sudah berkuasa di sana dan Israel menilai keberadaan organisasi ini sebagai ancaman (voaislam, 17-01-2025).

Terbukti Melanggar

Di tengah gencatan senjata yang sudah disepakati dan sedang berlangsung di Gaza, pasukan keamanan Israel, dengan dukungan helikopter justru melancarkan serangan di kota Jenin. 

Kendaraan militer Israel menjaga jalan tempat buldoser militer beroperasi di kamp pengungsi Tepi Barat Jenin, Rabu (22-1-2025). Di tengah gencatan senjata yang sedang berlangsung di Gaza, pasukan keamanan Israel, dengan dukungan helikopter, justru melancarkan serangan di kota Jenin. Peristiwa tersebut menewaskan setidaknya 10 orang warga Palestina. 

Militer Israel menyebut bahwa operasi ini melibatkan tentara, polisi, dan dinas intelijen dalam upaya kontra-terorisme di Jenin, yang sebelumnya menjadi pusat aktivitas kelompok militan bersenjata seperti Hamas dan Jihad Islam, keduanya telah mendapatkan dukungan dari Iran (cnbcindonesia, 23-1-2025).

Gencatan Senjata tidak Mampu Akhiri Genosida

Gencatan senjata tidak akan mengakhiri semua genosida Palestina. Hal ini terbukti dengan serangan yang tetap dilakukan Israel di tengah gencatan senjata yang telah disepakati. Sudah sangat jelas bagi setiap orang yang memiliki hati nurani dan memahami sifat dan sejarah entitas kejahatan Zion*s bahwa genosida di Gaza tidak akan ada habisnya selama pendudukan Zion*s masih ada, meskipun hanya satu inci. 

Entitas Zion*s ini didirikan berdasarkan kekerasan dan teror, menyebarkan tentakelnya ke seluruh Palestina dengan kekerasan dan teror. Karenanya, gencatan senjata tidak akan pernah mengakhiri kebrutalan dan pembantaian terhadap muslim Palestina atau memungkinkan mereka untuk menjalani kehidupan yang nyaman dan aman.

Entitas Zion*s ini tidak memiliki sisi kemanusiaan atau moralitas apa pun, mereka bahkan tidak menghormati perjanjian yang sudah disepakati, melanggar norma atau hukum internasional dan memandang orang-orang Palestina melalui kacamata penghinaan, pembantaian, juga pemusnahan.

Perundingan gencatan senjata hanyalah berfungsi untuk memberikan lebih banyak waktu kepada penjajah dan pendukungnya di AS untuk melaksanakan kampanye pemusnahan ini sambil mencoba mencitrakan diri mereka di panggung internasional sebagai pencetus perdamaian dunia.

Mereka adalah perwujudan firman Allah Swt. dalam QS Al-Baqarah ayat 11---12, yang artinya:

Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Janganlah berbuat kerusakan di bumi!" Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari.

Solusi Hakiki Hentikan Genosida

Genosida terhadap rakyat Palestina harus dihentikan. Namun, sepertinya pembantaian tidak akan berakhir dan rakyat Palestina tidak akan bisa menikmati satu hari pun dengan rasa aman dan nyaman, kecuali dengan pembebasan tanah Palestina dari pendudukan Zion*s.

Tanpa hal tersebut, umat Islam di Palestina akan terus mengalami kehidupan yang menderita dan ketakutan di bawah bayang-bayang entitas kriminal ini sambil menanti serangan gencar berikutnya dimulai.

Sultan Abdul Hamid II, selalu Khalifah pada adad ke-19 mengatakan kepada Zion*s  yang mencoba "membeli" Palestina dengan menawarkan pembayaran utang Khilafah sebagai imbalan atas dukungan terhadap pendirian negara Yahudi  mereka, Khalifah mengatakan bahwa ia tidak bisa menjual satu inci pun tanah itu karena tanah itu bukan miliknya, melainkan milik umat dan umat telah menumpahkan darah untuk mempertahankan tanah Palestina. Lebih lanjut ia meminta agar orang-orang Yahudi menyimpan jutaan dolar mereka.

Karenanya, seruan untuk menghentikan genosida di Gaza dan seluruh Palestina harus sejalan dengan seruan untuk pembebasan penuh Tanah Suci ini, yang tidak dapat dicapai dengan perjanjian damai atau gencatan senjata, tetapi hanya dengan mobilisasi tentara umat Islam.

Hal ini juga tidak akan pernah terwujud di bawah pemerintahan para penguasa dan rezim pengkhianat di negeri-negeri muslim saat ini yang menjadi garda depan entitas Zion*s dengan perjanjian perdamaian, solusi dua negara, normalisasi, kerja sama ekonomi, juga membelenggu tentara tetap di baraknya dan mencegah membebaskan umat.

Genosida terhadap bangsa Palestina, yang sudah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade, hanya dapat diakhiri dengan seruan bersegera menegakkan kepemimpinan Islam dan sistem Allah Swt.. Kepemimpinan tersebut adalah Kh1l4fah berdasarkan metode Kenabian sebagaimana yang dicontohkan oleh Baginda Nabi saw.. Kepemimpinan ini digambarkan sebagai pelindung dan perisai kaum muslim. Hanya negara seperti inilah yang akan mengerahkan tentaranya untuk berperang di jalan Allah Swt. dan melindungi kaum muslimin dari segala bentuk penjajahan. Jadi, tidak ada solusi hakiki untuk menghentikan genosida.

Wallahu a'lam bisshowab 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun