Mohon tunggu...
Vivi Nurwida
Vivi Nurwida Mohon Tunggu... Lainnya - Mom of 4, mompreneur, penulis, pengemban dakwah yang semoga Allah ridai setiap langkahnya.

Menulis untuk menggambarkan sempurnanya Islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gencatan Senjata Disepakati, Mampukah Genosida Diakhiri?

1 Februari 2025   07:55 Diperbarui: 1 Februari 2025   07:55 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Entitas Zion*s ini didirikan berdasarkan kekerasan dan teror, menyebarkan tentakelnya ke seluruh Palestina dengan kekerasan dan teror. Karenanya, gencatan senjata tidak akan pernah mengakhiri kebrutalan dan pembantaian terhadap muslim Palestina atau memungkinkan mereka untuk menjalani kehidupan yang nyaman dan aman.

Entitas Zion*s ini tidak memiliki sisi kemanusiaan atau moralitas apa pun, mereka bahkan tidak menghormati perjanjian yang sudah disepakati, melanggar norma atau hukum internasional dan memandang orang-orang Palestina melalui kacamata penghinaan, pembantaian, juga pemusnahan.

Perundingan gencatan senjata hanyalah berfungsi untuk memberikan lebih banyak waktu kepada penjajah dan pendukungnya di AS untuk melaksanakan kampanye pemusnahan ini sambil mencoba mencitrakan diri mereka di panggung internasional sebagai pencetus perdamaian dunia.

Mereka adalah perwujudan firman Allah Swt. dalam QS Al-Baqarah ayat 11---12, yang artinya:

Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Janganlah berbuat kerusakan di bumi!" Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari.

Solusi Hakiki Hentikan Genosida

Genosida terhadap rakyat Palestina harus dihentikan. Namun, sepertinya pembantaian tidak akan berakhir dan rakyat Palestina tidak akan bisa menikmati satu hari pun dengan rasa aman dan nyaman, kecuali dengan pembebasan tanah Palestina dari pendudukan Zion*s.

Tanpa hal tersebut, umat Islam di Palestina akan terus mengalami kehidupan yang menderita dan ketakutan di bawah bayang-bayang entitas kriminal ini sambil menanti serangan gencar berikutnya dimulai.

Sultan Abdul Hamid II, selalu Khalifah pada adad ke-19 mengatakan kepada Zion*s  yang mencoba "membeli" Palestina dengan menawarkan pembayaran utang Khilafah sebagai imbalan atas dukungan terhadap pendirian negara Yahudi  mereka, Khalifah mengatakan bahwa ia tidak bisa menjual satu inci pun tanah itu karena tanah itu bukan miliknya, melainkan milik umat dan umat telah menumpahkan darah untuk mempertahankan tanah Palestina. Lebih lanjut ia meminta agar orang-orang Yahudi menyimpan jutaan dolar mereka.

Karenanya, seruan untuk menghentikan genosida di Gaza dan seluruh Palestina harus sejalan dengan seruan untuk pembebasan penuh Tanah Suci ini, yang tidak dapat dicapai dengan perjanjian damai atau gencatan senjata, tetapi hanya dengan mobilisasi tentara umat Islam.

Hal ini juga tidak akan pernah terwujud di bawah pemerintahan para penguasa dan rezim pengkhianat di negeri-negeri muslim saat ini yang menjadi garda depan entitas Zion*s dengan perjanjian perdamaian, solusi dua negara, normalisasi, kerja sama ekonomi, juga membelenggu tentara tetap di baraknya dan mencegah membebaskan umat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun