Inilah buah penerapan sekularisme yang lebih mengutamakan keuntungan dunia dalam mengambil kebijakan. Negara hanya mengontrol kebebasan individu agar tidak mengganggu kebebasan individu yang lain. Selama tidak ada yang terganggu, tidak ada yang mempermasalahkan, maka individu bisa berbuat semaunya.
Memberikan manusia kebebasan dan memfasilitasi kebebasan, sejatinya tidak sesuai dengan fitrah manusia. Sebab, manusia bersifat lemah, terbatas dan tidak akan mungkin membuat aturan yang sempurna. KUHP ini merupakan hasil kompromi pendapat-pendapat yang saling bertentangan, jadi tidak bisa digunakan sebagai solusi.
Butuh Sinergi Semua Elemen
Persoalan ini bukan hanya membutuhkan sanksi yang tegas dan memberikan efek jera. Lebih dari itu, diperlukan solusi sistemis di berbagai bidang sebagai bentuk preventif atau pencegahan agar tindak kriminal serupa tidak terjadi. Karenanya, solusi tersebut mesti dijalankan oleh semua elemen, baik individu, masyarakat maupun negara.
Dari sisi individu, setiap orang harus meninggalkan gaya hidup sekuler liberalisme. Sudah semestinya setiap orang mengkaji dan memahami Islam secara kafah. Mereka harus menjadikan perintah dan larangan, halal dan haram sebagai tolak ukur perbuatan mereka. Dengan akidah yang kuat dan memahami syariat Islam dengan benar, akan menjadikan setiap individu berjalan dalam koridor ketaatan dan menjauhkan diri mereka dari kemaksiatan.
Selain itu, masyarakat juga harus meninggalkan standar hidup sekuler liberalisme dalam kehidupan bermasyarakat. Ketidakpahaman masyarakat terhadap syariat Islam yang kafah, menjadikan mereka "cuek bebek" terhadap kemaksiatan pergaulan di sekitar mereka. Karenanya, penting untuk menyadarkan masyarakat terkait standar perbuatan yang benar berdasarkan Islam.Â
Terlebih lagi, peran negara sangat diperlukan untuk menjaga generasi dari kerusakan. Kerusakan yang terjadi hari ini, menunjukan abainya negara dalam menjaga jiwa dan keamanan warga negaranya. Semua ini diakibatkan kepemimpinan yang menerapkan sistem sekuler kapitalisme yang hanya berorientasi pada materi. Akibatnya identitas umat Islam semakin hari, semakin terkikis.
Tinggalkan Sekularisme, Terapkan Islam Kafah
Banyaknya kasus kriminalitas pergaulan, semestinya menyadarkan pemerintah dan masyarakat untuk meninggalkan sekularisme dan beralih pada penerapan Islam kafah.Â
Negara yang menerapkan Islam secara kafah akan memberikan perhatian lebih kepada generasi dalam berbagai aspek. Mulai dari pendidikan, pergaulan, pengaturan sosial, jaminan kebutuhan pokok dan publik, dan lain-lain.
Sistem pendidikan Islam yang menjadikan akidah Islam sebagai asas akan mencetak generasi yang berkepribadian Islam, saleh, faqqih fiddin, sekaligus menjadikan peserta didik menjadi intelektual yang menguasai berbagi bidang ilmu.