Mohon tunggu...
Vivi Nurwida
Vivi Nurwida Mohon Tunggu... Lainnya - Mom of 4, mompreneur, penulis, pengemban dakwah yang semoga Allah ridai setiap langkahnya.

Menulis untuk menggambarkan sempurnanya Islam

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Proyek Global di Balik Pembangunan Rumah Moderasi

25 Desember 2024   16:54 Diperbarui: 25 Desember 2024   17:03 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rekayasa Barat

Berbagai rekayasa disusun oleh barat agar umat Islam tidak mempunyai mindset yang buruk terkait Barat dan nilai-nilainya. Namun, sebaliknya mereka juga merekayasa agar Islam politik nampak buruk di mata dunia dan pemeluknya. Itulah sebabnya, kita bisa melihat hari ini semakin banyak pemuda muslim justru bangga dengan ide moderat. Mereka sepakat dengan kekufuran dan kebatilan, bahkan tak jarang menjadi pelakunya. Namun, di saat yang sama, mereka menolak ajaran Islam kafah dan para pengembannya.

Penjajah barat merekayasa berbagai program yang membatasi Islam hanya terkait dengan urusan ibadah ritual semata, lalu menolak Islam politik dan mencegah kebangkitan Islam serta memberikan stigma negatif kepada kaum muslim yang berpegang teguh kepada Islam kafah dengan sebutan kaum radikal, ekstrimis dan semacamnya.

Ide Islam moderat ini memang digunakan oleh negara adidaya kapitalis sebagai alat pembunuh yang sangat mematikan. Dengan senjata ini mereka menjauhkan umat Islam dari rahasia kebangkitannya dan dari identitas dirinya sebagai khairu ummah. Bahkan, lebih dari itu menjauhkan dari makna ummatan wasathan yang sesungguhnya.

Makna washatan sendiri adalah adil, bukan moderat. Dari Abi Sa'id al-Khudri ra., Rasulullah saw. bersabda, "Demikianlah Kami jadikan kalian umat yang wasath[an]". Beliau berkata, "(bermakna) adil." (HR al-Bukhari, at-Tirmidzi dan Ahmad).

Pertarungan Ideologi

Umat Islam semestinya menyadari betul bahwa penanaman moderasi beragama adalah bagian dari pertarungan ideologi. Musuh Islam tidak akan sungkan-sungkan menggunakan tangan umat dan juga penguasa sebagai alat untuk menyerang agama dan para pejuangnya yang sangat mereka benci kebangkitannya. Mereka sadar betul bahwa peradaban sekuler kapitalisme sedang di ujung jurang kematian. Mereka bahkan tahu bahwa telah lahir sekelompok umat yang tercerahkan akan Islam politik dan Islam ideologis yang rela mengorbankan dirinya demi membela kemuliaan umat dan agama.

Sudah semestinya umat Islam tidak mengamini dan menjadi kepanjangan tangan penjajah untuk menjadikan hegomoni kapitalis terus bercokol di negeri-negeri kaum muslim.

Sudah semestinya kita berpegang teguh kepada tali agama Allah dan berjuang bersama-sama menegakkan hukum-hukum Islam dalam sebuah institusi negara yang menerapkan Islam secara kafah dalam seluruh aspek kehidupan yang akan memberikan keadilan bagi kaum muslim dan nonmuslim.

Wallahu a'lam bisshowab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun