Mohon tunggu...
Vivi Nurwida
Vivi Nurwida Mohon Tunggu... Lainnya - Mom of 4, mompreneur, penulis, pengemban dakwah yang semoga Allah ridai setiap langkahnya.

Menulis untuk menggambarkan sempurnanya Islam

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pinjol Meningkat Kala Ramadan, Cermin Makin Beratnya Beban Hidup Rakyat

14 Maret 2024   02:41 Diperbarui: 14 Maret 2024   04:49 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, Islam telah menetapkan bahwa jual beli itu halal, sedangkan riba itu haram. Sudah semestinya praktik riba ini dijauhi. Sebab, harta yang diperoleh dengan jalan riba tidak akan berkah. Bahkan, Allah menyatakan perang kepada para pemakan riba. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 278-279, yang artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman. Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan).

Solusi Dalam Islam

Islam sebagai agama yang sempurna dan paripurna, hadir memberikan solusi bagi permasalahan kehidupan manusia. Allah memang mengharamkan riba, tapi Allah menghalalkan jual beli, hal ini terdapat dalam firman-Nya, Q.S Al Baqarah ayat 275.

Selain itu, dalam sistem Islam, yang menerapkan Islam secara kafah dalam naungan khilafah memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, sampai pada tataran setiap individu bisa terpenuhi kebutuhan pokoknya.

Sumber kepemilikan umum yang dalam sistem kapitalisme di kuasai oleh segelintir orang, aman dikelola mandiri oleh negara tanpa campur tangan asing. Hasilnya, akan digunakan untuk kepentingan rakyat semata. Dengan pengelolaan secara mandiri juga akan membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi rakyat, tingginya angka pengangguran dapat dihindari. Masyarakat bisa dengan mudah memenuhi kebutuhan pokoknya berupa sandang, pangan dan papan.

Selain itu, kebutuhan pokok publik, seperti kesehatan, pendidikan dan keamanan juga dijamin oleh negara. Rakyat akan mendapatkan dengan murah bahkan gratis. Dengannya, tidak ada lagi yang stres memikirkan mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan di tengah perekonomian yang pas-pasan. 

Melalu sistem pendidikan Islam, juga dakwah yang digencarkan oleh negara, masyarakat akan mendapatkan edukasi bagaimana mengisi Ramadan dengan memperbanyak amal salah, bukan dengan bergaya hidup berlebihan, hedonis lagi konsumtif yang mengakibatkan pengeluaran rumah tangga membengkak.  

UMKM yang memerlukan modal usaha atau tambahan modal akan dipenuhi negara dengan sistem pinjaman nonribawi. Bahkan, negara bisa memberikan hibah kepada pelaku UMKM ini dari kas baitulmal.

Tradisi mudik yang melekat dengan ramadan dan idul Fitri, juga akan difasilitasi negara dengan penyediaan alat transportasi yang memadai, yang bisa diakses dengan percuma, agar masyarakat bisa menjalin silaturahmi dengan sanak saudara di kampung halaman, tanpa memikirkan beban biaya transportasi yang mahal.

Dengan solusi yang sedemikian rupa, masyarakat akan terhindarkan dari pinjaman-pinjaman yang berbasis riba. Masyarakat akan disibukan mengisi Ramadan dengan senantiasa beramal salih. Kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik, para pelaku usaha pun bisa berbisnis dengan tenang. Dengan begitu, keberkahan dari Allah akan datang, insyaaAllah.

Wallahu a'lam bisshowab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun