Dalam perjalanan sejarah filsafat,banyak pemikir telah berupaya menjawab pertanyaan mendasar:apa makna kehidupan?sementara banyak tradisi filsafat mencoba memberikan jawaban yang membangun,ada pula pandangan yang menantang gagasan bahwa kehidupan memiliki makna inheren.pandangan ini sering diasosiasikan dengan filsafat nihilisme,eksistensialisme ateistik,dan absurdisme.artikel ini membahas pandangan-pandangannya serta argumen di balik perspektif mereka.
Nihilieme:kehidupan tanpa makna
Nihilisme adalah pandangan yang sering di kaitkan dengsn friedrich nietzsche,meskipun gagasan ini melampaui karya nietzsche sendiri.nihilisme berpendapat bahwa kehidupan tidak memiliki tujuan, nilai,atau makna objektif.
Akar nihilisme
Kematian tuhan:dalam thus spoke zarathusta,nietzsche menyatakan bahwa”tuhan telah mati” ungkapan ini mencerminkan gagasan bahwa nilai-nilai tradisonal termasuk agama tidak lagi masuk landasan makna dalam dunia modern.
Krisis nilai:nihilisme timbul sebagai akibat dari krhancuran sistem nilai yang tidak lagi relevan dalam menghadapi realitas modernitas.
Kritik terhadap nihilisme
Meskipun neitzsche mendiagnosis nihilisme sebagai masalah mendasar,ia tidak mendukung stagnasi dalam nihilisme.sebaliknya,ia menyerukan penciptaan nilai-nilai baru melalui konsep ubermensch (manusia unggul)
Esistensialisme Ateistik:makna diciptan bukan ditemukan
Menurut sartre,manusia lahir tanpa tujuan atau makna inheren.namun,menciptakan maknanya sendiri.sartre menyebut kebebasan ini sebagai”kutukan”karena kita terpaksa bertanggung jawab atas pilihan kita.
Albert comus:absurd dan pemberontakan