Mohon tunggu...
Vivin Urutulaini
Vivin Urutulaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi saya sebagai mahasiswa aktif UIN sunan ampel surabaya

Hobi saya bernyanyi. Padahal suara saya tidak enak. Keseharian saya kadang nulis, membaca dan mengaji

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memahami Pandangan Filsafat yang Menentang Makna Kehidupan

16 Desember 2024   12:38 Diperbarui: 16 Desember 2024   14:54 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam perjalanan sejarah filsafat,banyak pemikir telah berupaya menjawab pertanyaan mendasar:apa makna kehidupan?sementara banyak tradisi filsafat mencoba memberikan jawaban yang membangun,ada pula pandangan yang menantang gagasan bahwa kehidupan memiliki makna inheren.pandangan ini sering diasosiasikan dengan filsafat nihilisme,eksistensialisme ateistik,dan absurdisme.artikel ini membahas pandangan-pandangannya serta argumen di balik perspektif mereka.

Nihilieme:kehidupan tanpa makna

Nihilisme adalah pandangan yang sering di kaitkan dengsn friedrich nietzsche,meskipun gagasan ini melampaui karya nietzsche sendiri.nihilisme berpendapat bahwa kehidupan tidak memiliki tujuan, nilai,atau makna objektif.

Akar nihilisme

Kematian tuhan:dalam thus spoke zarathusta,nietzsche menyatakan bahwa”tuhan telah mati” ungkapan ini mencerminkan gagasan bahwa nilai-nilai tradisonal termasuk agama tidak lagi masuk landasan makna dalam dunia modern.

Krisis nilai:nihilisme timbul sebagai akibat dari krhancuran sistem nilai yang tidak lagi relevan dalam menghadapi realitas modernitas.

Kritik terhadap nihilisme

Meskipun neitzsche mendiagnosis nihilisme sebagai masalah mendasar,ia tidak mendukung stagnasi dalam nihilisme.sebaliknya,ia menyerukan penciptaan nilai-nilai baru melalui konsep ubermensch (manusia unggul)

Esistensialisme Ateistik:makna diciptan bukan ditemukan

Menurut sartre,manusia lahir tanpa tujuan atau makna inheren.namun,menciptakan maknanya sendiri.sartre menyebut kebebasan ini sebagai”kutukan”karena kita terpaksa bertanggung jawab atas pilihan kita.

Albert comus:absurd dan pemberontakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun