Mohon tunggu...
Money

Audit Terhadap Siklus Produksi : Pengujian Substantif Terhadap Saldo Persediaan

6 April 2016   22:41 Diperbarui: 7 April 2016   12:07 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

e.       Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam melaksanakan auditnya

B. Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Sediaan Dalam Neraca
 Prinsip akuntanis berterima umum dalam penyajian sediaan di neraca  :

1.      Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam mnentukan kos sediaan.

2.      Jika sediaan dinyatakan pada kosnya, nilai pasarnya pada tanggal neraca harus dicantumkan dalam tanda kurung, dan jika sediaan dirurunkan nilainya pada harga pasarnya, kosnya harus dicantumkan dalam tanda kurung

3.      Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang diaudit harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan auditor harus menyatakan perkecualian mengenai konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam laporan audit.

4.      Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuangan jika sediaan digadaikan sebagai jaminan utang yang ditarik oleh klien.

5.      Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus dikelompokkan menurut kelompok uutama.

6.      Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika jumlahnya material atau bersifat luar biasa.

7.      Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagai laba ditahan.

C. Tujuan Pengujian Substantif  terhadap Sediaan

Tujuan audit terhadap sediaan adalah :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun