Mohon tunggu...
Money

Audit Terhadap Siklus Produksi : Pengujian Substantif Terhadap Saldo Persediaan

6 April 2016   22:41 Diperbarui: 7 April 2016   12:07 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Nama  : Vivin Anggraeni

NIM    : 2014017055

Kelas   : 4A2

Audit terhadap Siklus Produksi : Pengujian Substantif terhadap Saldo Sediaan

A.    Deskripsi sediaan

Sediaan merupakan unsur aktiva yang diismpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual.

Sediaan umumnya mendapatkan perhatian yang lebih besar dari auditor terhadap auditnya karena alasan berikut :

a.       Umumnya sediaan merupakan komponen aktiva lancar yang jumlahnya cukup material dan merupakan manipulasi serta tempat terjadinya kesalahan besar.

b.      Penentuan besarnya nilai sediaan secara langsung mempengaruhi kos barang yang dijual sehingga berpengaruh terhadap perhitungan laba tahun yang bersangkutan.

c.       Verifikasi kuantitas, kondisi, dan nilai sediaan merupakan tugas yang lebih kompleks dan sulit dibanding dengan verifikasi sebagian besar unsur laporan keuangan yang lain.

d.      Seringkali sediaan disimpan di berbagai tempat sehingga meneyulitkan pengawasan dan penghitungan fisiknya.

e.       Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam melaksanakan auditnya

B. Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Sediaan Dalam Neraca
 Prinsip akuntanis berterima umum dalam penyajian sediaan di neraca  :

1.      Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam mnentukan kos sediaan.

2.      Jika sediaan dinyatakan pada kosnya, nilai pasarnya pada tanggal neraca harus dicantumkan dalam tanda kurung, dan jika sediaan dirurunkan nilainya pada harga pasarnya, kosnya harus dicantumkan dalam tanda kurung

3.      Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang diaudit harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan auditor harus menyatakan perkecualian mengenai konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam laporan audit.

4.      Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuangan jika sediaan digadaikan sebagai jaminan utang yang ditarik oleh klien.

5.      Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus dikelompokkan menurut kelompok uutama.

6.      Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika jumlahnya material atau bersifat luar biasa.

7.      Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagai laba ditahan.

C. Tujuan Pengujian Substantif  terhadap Sediaan

Tujuan audit terhadap sediaan adalah :

1.      Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan sediaan.

2.      Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan dineraca dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan.

3.      Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan di neraca.

4.      Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan dineraca.

5.      Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca.

6.      Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.

D. Program Pengujian Substantif terhadap Saldo Sediaan

Prosedur Awal Audit

       Sebelum membuktikan apakah saldo sediaan yang dicntumkan oleh lien dineeracanya sesuai dengan sediaan yang benar-benar ada, auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi sediaan yang dicantumkan dineraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya.

       Auditor melakukan 5 prosedur audit berikut dalam melakukan rekonsiliasi informasi sediaan dineraca :

1.      Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun sediaan yang bersangkutan di dalam buku besar.

2.      Hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar.

3.      Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu.

4.      Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan.

5.      Lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun kontrol sediaan di buku besar.

Prosedur Analitik

       Merupakan pengecekan secara menyeluruh menenai keewajaran sediaan yang disajikan di neraca. Dalam prosedur ini auditor menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan.

Ratio dan Formula

1. Tingkat perputaran sediaan

    -  Sediaan produk jadi , formulanya Kos produksi yang dijual ÷ rerata saldo sediaan produk   jadi

    -  Sediaan produk dalam proses, formulanya Kos produksi ÷ rerata saldo sediaan produk dalam proses

    -  Sediaan bahan baku, formulanya Biaya bahan baku ÷ rerata saldo sediaan bahan baku

    -  Sediaan barang dagangan, formulanya Kos produk yang dijual ÷ rerata saldo sediaan barang dagangan

2. Ratio sediaan denggan kativa  lancar, formulanya Sediaan ÷ Aktiva lancar

3. Ratio laba bruto dengan hasil penjualan, formulanya Laba bruto ÷ hasil penjualan bersih

 

         

Pengujian terhadap Transaksi Rinci

Keandalan saldo sediaan sangat ditentukan ole keterjadian transaksi berikut ini yang didebit dan dikreditkan ke dalam akun piutang usaha :

1.      Transaksi pembelian

2.      Transaksi penjualan

3.      Transaksi pemakaian

Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci

     Untuk membuktikan asersi :

a.       Keberadaan dan keterjadian

b.      Kelengkapan

c.       Penilaian sediaan

Prosedur audit yang ditempuh oleh auditor dalam melaksanakan pengamatan terhadap penhitungan fisik sediaan adalah :

a.       Memeriksa instruksi tertulis mengenai penghitungan fisik sediaan

b.      Melakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan yang dillakukan klien

Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di Neraca

       Atas dasar 7 prinsip akuntansi berterima umum, auditor melakukan verifikasi penyajian sediaan di neraca dengan cara :

a.       Memeriksa klasifikasi sediaan di neraca

b.      Memeriksa penjelasan yang bersangkutan dengan sediaan

c.       Melakukan analytical review terhadap sediaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber : Mulyadi. Auditing. Edisi 6. Jakarta : PT Salemba Empat, 2008

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun