Mohon tunggu...
Vivin Putri Ediany
Vivin Putri Ediany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Overthinking Menghambat Produktivitas Kegiatan Sehari-hari dan Cara Mengatasinya

30 September 2021   06:08 Diperbarui: 30 September 2021   06:18 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Vivin Putri Ediany Nur Wahyuni

NIM    : 202110230311010

Overthinking Menghambat Produktivitas Kegiatan Sehari-hari dan Cara Mengatasinya

Sering kali kita mendengar istilah overthinking atau bahkan kita sering mengalami suatu hal yang bisa menimbulkan overthinking itu sendiri. Overthinking adalah perilaku berpikir tentang suatu hal secara terus menerus, baik hal yang sudah pernah terjadi atau yang belum terjadi (masa depan). 

Orang yang overthinking disebut overthinker. Sifat overthinking sendiri bisa terjadi karena rasa bersalah di masalalu, khawatir akan pandangan orang, sakit hati, tekanan di lingkungan keluarga/sekolah/kerja, dan bahkan rasa cemas akan masa depan yang akan kita alami nantinya. Umumnya rata-rata usia yang sering mengalami overthinking berkisar usia 16-31 tahun.

Overthinking yang berlarut-larut berdampak juga dalam kehidupan sehari-hari kita, diantaranya :

  • Kualitas tidur terganggu mengakibatkan insomnia
  • Gangguan kecemasan atau anxiety
  • Kesulitan dalam mengambil keputusan dan tindakan
  • Tubuh mudah merasa lelah
  • Lebih rentan mengalami kesedihan dan negative thinking yang berkelanjutan
  • Tidak bisa menerima dan berdamai dengan diri sendiri
  • Timbulnya stress hingga depresi

Dengan overthinking kita hanya akan berwacana saja dalam kehidupan, tidak akan segera melakukan action. Masalah seperti ini tidak  boleh dianggap sepele. Kita harus mampu mengendalikan pikiran kita sendiri , agar tidak overthinking. Oleh karena itu, kita memerlukan healing sejenak untuk diri kita sendiri. 

Salah satunya adalah kita harus bisa berdamai dana menerima hal-hal yang terjadi pada kita. Dengan melakukan hal ini kita dapat mengurangi rasa cemas dari hal yang kita pikirkan secara berlebihan. Manusia yang sehat adalah manusia yang belajar menghadapi dengan cara yang sehat dan produktif untuk menghasilkan pertumbuhan pribadi dan ketenangan dalam cara berpikir yang positif.

Selain itu ada juga beberapa cara untuk mengatasi sifat overthinking yang kita alami, antara lain :

  • Meluangkan waktu untuk diri sendiri (me time). Dengan me time kita bisa memanjakan dan mengistirahatkan diri dari kesibukkan sejenak.
  • Fokus pada hal yang bisa kamu kendalikan. Hal ini supaya fokus pada kemampuan yang kita miliki dan tidak mudah terpengaruh pandangan orang lain terhadap kita.
  • Alihkan pemikiran-pemikiran yang negatif dengan cara memikirkan hal yang menyenangkan dan positif.
  • Lakukan meditasi sekitar 15-30 menit untuk merilekskan pikiran kita sejenak.
  • Ungkapkan pikiranmu. Ungkapkan hal-hal yang menyebabkan kamu overthinking. Kamu bisa menuliskannya di buku diarymu atau mengungkapkannya pada orang yang kamu percayai.
  • Perhatikan lingkungan interaksimu. Pilihlah lingkungan yang sehat, dimana kamu bisa mengembangkan kemampuanmmu. Ini juga termasuk salah satu support system.

Jika overthinking adalah sifat yang merugikan karena terlalu banyak berpikir tanpa adanya kepastian, maka ada istilah rational thinking. Rational thinking adalah sifat berpikir rasional yang mengarahkan kita pada rencana berbekal kontrol manajemen yang baik. 

Dengan kontrol yang baik kita bisa membuat keputusan yang rsional dan melangkah maju dengan persiapan matang. Walaupun sejatinya sebagus apapun persiapan yang kita buat, kita bisa saja gagal. Namun jangan overthinking, sebab yang gagal adalah rencana kita bukan masa depan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun