Panduan ini memfasilitasi proses berpikir dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dimulai dari menganalisis capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran mengembangkan alur tujuan pembelajaran, modul ajar, serta asesmen pada awal pembelajaran dan pembelajaran terdiferensiasi. Dokumen ini juga memuat perencanaan serta pelaksanaan asesmen yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, dan pelaporan hasil penilaian atau asesmen.
Ketiga, dengan memahami pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan dalam kurikulum merdeka. Untuk memahami hak ini dapat dipelajari dalam dokumen Panduan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan merupakan dokumen yang berisi prinsip dan contoh strategi untuk memandu satuan pendidikan mengembangkan kurikulum operasionalnya. Kurikulum operasional dikembangkan dan dikelola dengan mengacu kepada struktur kurikulum dan standar yang ditetapkan oleh Pemerintah dan menyelaraskannya dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah. Dalam menyusun kurikulum operasional, satuan pendidikan diberikan wewenang untuk menentukan format dan sistematika penyusunannya. Panduan meliputi komponen minimal yang ditetapkan oleh Kementerian dalam regulasi yang mengatur Struktur Kurikulum Merdeka dan satu komponen tambahan, yaitu pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional yang dapat dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang siap untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berkelanjutan.
Keempat, memahami pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Untuk memahami P5 maka dibutuhkan Panduan pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Panduan ini memuat penyiapan ekosistem sekolah, desain projek penguatan profil pelajar Pancasila, pengelolaan projek penguatan profil pelajar Pancasila, pengolahan asesmen dan melaporkan hasil projek penguatan profil pelajar Pancasila, serta evaluasi dan tindak lanjut projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Panduan ini berisi prinsip-prinsip pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan dibuat untuk mendampingi dokumen lain yang mempunyai peran saling melengkapi. Untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh, panduan ini perlu dipakai bersamaan dengan dokumen profil pelajar Pancasila dan contoh modul projek penguatan profil pelajar Pancasila. Dokumen rofil pelajar Pancasila berisi matriks perkembangan untuk setiap sub elemen dari fase PAUD hingga SMA/SMK. Sementara modul projek penguatan profil pelajar Pancasila berisi contoh perencanaan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang disusun sesuai dengan tema dan fase tertentu
2. Memahami tentang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan, pengembangan keterampilan, serta menguatkan pengembangan enam dimensi profil pelajar Pancasila. Langkah-langkah yang perlu dipahami sebelum memulai projek antara lain: Pertama, Memahami apa itu projek penguatan profil pelajar Pancasila, perlunya P5, gambaran pelaksanaan, prinsip serta manfaatnya. Kedua, menyiapkan ekosistim sekolah atau budaya satuan pendidikan yang sesuai untuk dapat melaksanakan projek, serta peran masing-masing pihak dalam lingkungan satuan pendidikan mulai dari pendidik dan peserta didik. Ketiga, mendesain bagaimana tahapan perencanaan projek, merancang dan mengembangkan projek. Keempat, mengelola projek agar bagaimana projek dapat berjalan lancar, apa saja yang perlu untuk di kuatkan atau ditingkatkan oleh guru sebagai fasilitator mulai dari pengawalan kegiatan projek, pengoptimalan pelaksanaan, penutupan, sampai keterlibatan mitra dalam projek. Kelima, Mendokumentasikan dan melaporkan hasil pelaksanaan projek. Mulai dari mengoleksi dan mengolah hasil asesmen dan menyusun rapor bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan produk dan/atau aksi. Pendidik dapat tetap melaksanakan pembelajaran berbasis projek di kegiatan mata pelajaran (intrakurikuler). Pembelajaran berbasis projek di intrakurikuler bertujuan mencapai Capaian Pembelajaran (CP), sementara projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan mencapai kompetensi profil pelajar Pancasila.
Prinsip-prinsip Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan Pertama, secara holistik, Dalam konteks perancangan Projek Penguatan profil pelajar Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam. Tema projek bukan sebuah mata pelajaran tematik melainkan perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu yang terkoneksi antara pelajar, pendidik, satuan pendidikan, masyarakat, dan realita hidup sehari hari. Kedua, Kontekstual, prinsip ini berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian diharapkan peserta didik dapat mengalami pembelajaran yang bermakna untuk secara aktif meningkatkan pemahaman dan kemampuannya. Ketiga, Berpusat Pada Peserta Didik, ini berkaitan dengan skema pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan mengusulkan topik projek profil sesuai minatnya. Prinsip ini diharap dapat mendorong peran P5 untuk menggenapkan dan menguatkan kemampuan yang sudah peserta didik dapatkan dalam peserta didikan intrakurikuler.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan ruang bagi semua anggota komunitas satuan pendidikan untuk dapat mempraktikkan dan mengamalkan profil pelajar Pancasila. Manfaat P5 ini untuk Satuan Pendidikan agar menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan keterlibatan masyarakat. Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya. Manfaat untuk Pendidik, merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas. Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran. Sedangkan manfaat untuk Pesrta didik, memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.
Menyiapkan Ekosistem Satuan Pendidikan.
Membangun budaya satuan pendidikan yang mendukung pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang Berpikiran Terbuka, atinya satuan pendidikan diharapkan dapat menghidupkan budaya senang menerima masukan, terbuka terhadap perbedaan, serta berkomitmen terhadap setiap upaya perbaikan untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Senang Mempelajari Hal Baru, Kegiatan P5 akan berjalan secara optimal jika setiap individu memiliki kesenangan untuk mempelajari hal baru dan mengembangkan diri secara terus menerus. Kegiatan ini diharap dapat membantu tercapainya karakter pelajar sepanjang hayat pada setiap individu yang terlibat di dalamnya. Kolaboratif, Diharapkan budaya kolaboratif dapat mendorong semangat senang bekerja sama, saling mengapresiasi, dan saling memberikan dukungan satu sama lain, perlu dilakukan anatar berbagai elemen dalam tri sentra pendidikan sehingga pelaksanaan projek dapt optimal.Â
Memahami peran peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila hal ini akan optimal jika: Peserta didik berperan sebagai subjek pembelajaran yang diharapkan dapat terlibat aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan. Pendidik berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik mengoptimalkan proses belajarnya, sementara Lingkungan Satuan Pendidikan berperan sebagai pendukung terselenggaranya kegiatan yang diharapkan dapat mensponsori penyediaan fasilitas dan lingkungan belajar yang kondusif.