Perkembangan kongnitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-tahap perkembangannya sesuai dengan umurnya.
Menurut jean piaget (1975), Â bahwa proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan yakni asimilasi, akomodasi dan equilibrasi (penyeimbangan), piaget juga berpendapat bahwa anak membangun sendiri pengetahuanya dari pengalamanya sendiri dengan lingkungan. Ada empat perkembangan kongnitif:Â
1. Tahap Sensorimotor
Tahap ini di alami oleh anak, yang berumur 0-2 tahun, pada tahap ini anak memahami lingkungab dengan menggunakan pengindraan dan sensori dan berbagai macam gerakan (motorik). Di dalam tahap sensori motor terdapat 5 perkembangan tahapan di antaranya:
Perkembangan reflek
Perkembangan ini dialami anak berumur 0-2 tahun. Di dalam perkembangan ini anaknmengalami perkembangan menghisap jari dan reflek menggenggam.
Reaksi Sirkuler Primer
Perkembangan ini dialami anak berumur 1-4 bulan, di mana tindakan bayi mulai berkembang khususnya mata dan telinga.
Reaksi Sirkuler Sekunder
Perkembangan ini dialami oleh anak berumur 4-8 bulan, di mana bayi akan lebih berorientasi kepada objek dan kejadian luar yang menarik.
Koordinasi Skema Sekunder
Perkembangan ini dialami oleh anak 10-12 bulan, di perkembangan ini aktivitas bayi sudah mulai terencana dan memiliki tujuan.
Reaksi Sirkuler Tersier
Perkembangan ini anak mulai memperhatikan benda sekitarnya dan juga menikmati hal-hal yang baru dan mencari hal yang baru dan mencar cara yang baru untuk menghasilkan hal yang menarik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H