Dampak kemudahan akses dan tingginya tingkat bunga bagi generasi Z
Seiring dengan berkembangnya teknologi digital yang semakin canggih akan mempermudah layanan keuangan secara praktis dan efisien, salah satunya adalah pinjaman online. Semakin mudah akses penggunaan pinjaman online maka akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang menggunakannya salah satunya adalah generasi z  yang menggunakan pinjaman online untuk berbagai kebutuhan. Pinjaman online akan menawarkan kemudahan akses dan kecepatan dalam pencairan dana. Namun, kemudahan ini akan memberikan dampak seperti tingginya tingkat bunga, dengan tingkat bunga yang tinggi dapat membuat peminjam terjerat dalam lingkar hutang.
Pinjaman online instan: Godaan manis bagi generasi Z dengan risiko terjerat utang
Kemudahan dalam penggunaan pinjaman online seperti proses yang mudah, pencairan dana yang cepat sehingga akan menarik masyarakat salah satunya  adalah generasi Z. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2023 menunjukkan bahwa generasi Z dan generasi Milenial merupakan penyumbang terbesar penerima pinjaman online yang mencapai 60% dari jumlah berusia 19 sampai 34 tahun. Jika para pengguna pinjaman online tidak membayar tepat waktu akan menghadapi berbagai risiko misalnya beban bunga dan denda yang membengkak terutama pada pinjol illegal yang dimana bunga dan denda sangat tinggi.
Pinjaman online: Manfaatkan dengan bijak, hindari jebakan utang
Masyarakat diharapkan dapat menggunakan fasilitas pinjaman online dengan bijaksana. Maka, masyarakat dapat mengelola keuangan dan menetapkan penggunaan pinjaman online hanya digunakan untuk kebutuhan mendesak dan tidak gunakan untuk kebutuhan konsumtif yang berlebihan. Dilansir https://www.djkn.kemenkeu.go.id terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pinjaman online:
-Menggunakan perusahaan pinjaman online yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan: Pastikan perusahaan pinjaman online tersebut terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan supaya hak dan kewajiban peminjam dapat dilindungi jika terjadi masalah.
-Mengelola keuangan dengan baik dan bertanggung jawab: Jangan menggunakan pinjaman online untuk kebutuhan konsumtif dan pastikan bahwa penggunaan pinjaman online tidak berisiko menimbulkan masalah keuangan yang sulit diatasi.
-Menggunakan pinjaman online hanya untuk kebutuhan yang mendesak: Jangan menggunakan pinjaman online untuk kebutuhan konsumtif dan pastikan bahwa penggunaan pinjaman online hanya untuk kebutuhan yang mendesak.
Gen Z dan bahaya pinjaman online: Edukasi dan literasi keuangan kunci utama
Kemudahan dalam penggunaan pinjaman online terutama berfokus pada kemudahan akses dan proses pengajuan yang cepat dan mudah yang akan berdampak pada peningkatan penggunaan pinjaman online di kalangan Generasi Z. Kemudahan teknologi yang sangat pesat membuat masyarakat lebih tertarik memanfaatkan aplikasi pinjaman online. Penawaran yang dilakukan perusahaan pinjaman online, seperti memberikan bunga yang rendah, syarat pegajuan yang mudah dan tidak ada agunan yang dijaminkan. Oleh karena itu, penting untuk mengedukasi dan menumbuhkan literasi keuangan di masyarakat terkait dengan bahaya penggunaan online jika digunakan secara berlebihan.
Generasi Z: Mengatur keuangan dan pinjaman online untuk masa depan yang cerah
Pinjaman online dapat bermanfaat atau berbahaya tergantung pada bagaimana setiap individu menggunakannya. Perlu dilakukan pengetahuan dan pertimbangan yang lebih matang sebelum memutuskan untuk menggunakan pinjaman online. Jika pinjaman online dipergunakan dengan hal-hal yang diperlukan dan hati-hati, maka akan menjadi alat yang bermanfaat. Namun, jika pinjaman online digunakan secara berlebihan dan tidak terkendali, maka akan berbahaya bagi penggunanya. Oleh karena itu, sebagai masyarakat khususnya Generasi Z perlu mengatur pinjaman online dan mengelola keuangannya dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H