Mohon tunggu...
Vivia Windu Faustina
Vivia Windu Faustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S-1 Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat

Menyukai buku genre fiksi-sains.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bakteri Escherichia coli Sebagai Patogen Penyebab Keracunan Makanan

28 Februari 2023   12:11 Diperbarui: 28 Februari 2023   12:17 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apakah kalian pernah mengalami masalah pencernaan seperti diare? Bisa jadi kalian terinfeksi oleh bakteri yang memapar bahan pangan. Bakteri sendiri adalah salah satu dari golongan mikroorganisme prokariotik, yaitu makhluk hidup bersel tunggal yang hidup berkoloni. Bakteri bisa hidup di mana saja dalam keadaaan ekstrim sesuai dengan jenisnya. Hal ini yang menyebabkan bakteri dapat dengan mudah tumbuh pada bahan pangan yang akan disajikan untuk manusia. Apabila tidak dimasak dengan suhu yang tepat, koloni bakteri patogen tidak akan mati dan dapat masuk ke dalam saluran pencernaan manusia. Walaupun di dalam pencernaan terdapat bakteri baik dengan segudang manfaat, bukan berarti semua jenis bakteri dapat masuk ke dalam tubuh manusia.

Menurut Jawetz pada bukunya yang berjudul Mikrobiologi Kedokteran, bakteri diklasifikasikan menjadi dua, yaitu bakteri Gram-positif dan bakteri Gram-negatif. Beberapa di antaranya ini merupakan flora normal yang bermanfaat untuk manusia. Flora normal yang dimaksud ini adalah mikroorganisme yang tidak menimbulkan penyakit pada inang yang ditempatinya. Contohnya pada kulit normal biasanya menjadi tempat tumbuh 102-106 koloni/m2 bakteri. Namun, apabila jumlahnya terlalu banyak, sebagian bakteri Gram-positif maupun Gram-negatif dapat menyebabkan penyakit, semisal Staphylococcus aereus. Apabila jumlahnya terlalu banyak, maka bakteri ini dapat memproduksi toksin. Selain itu, terdapat pula bakteri baik tetapi tidak semua jenisnya dapat masuk ke dalam tubuh manusia. Bakteri yang dimaksud adalah bakteri Escherichia coli bertipe khusus yang dapat menyebabkan keracunan makanan.

Bakteri Escherichia coli atau yang lebih dikenal dengan E. coli adalah bakteri baik yang hidup di dalam tubuh manusia dan hewan, khususnya di saluran pencernaan. Bakteri ini merupakan bagian dari famili Enterobacteriaceae dan termasuk ke dalam kelompok bakteri Gram-negatif atau koliform. Manfaat bakteri ini sangat banyak, beberapa di antaranya yaitu berperan dalam proses pembusukan sisa makanan agar menjadi kotoran, memproduksi vitamin K2, dan mencegah bakteri berkoloni pada pencernaan. Namun, mengonsumsi makanan ataupun minuman yang tercemar dengan beberapa jenis bakteri Escherichia coli patogen dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan dari gejala ringan hingga berat.

Seseorang yang terinfeksi dengan E. coli patogen akan merasa perut kram, diare, demam, mual, atau muntah beberapa hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Tidak jarang menyebabkan penderitanya untuk dilarikan ke rumah sakit. Intensitas gejala yang diderita tergantung pada tipe bakteri yang menginfeksi. Beberapa bahan makanan yang dapat terinfeksi dengan bakteri ini adalah unggas, daging merah, dedaunan hijau, kecambah, keju, dan susu mentah. Oleh karena itu, penting sekali untuk memerhatikan makanan yang hendak masuk ke dalam tubuh beserta dengan cara pengolohannya yang tepat. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri yang mungkin saja telah mengontaminasi bahan pangan.

Salah satu bakteri yang dapat mengontaminasi bahan pangan adalah E. coli  O157:H7. Bakteri ini pertama kali berhasil diidentifikasi sebagai penyebab penyakit diare pada tahun 1935. Ada banyak jenis E. coli patogen yang menjadi sumber penyakit, tetapi menurut FDA, terdapat 4 jenis yang berasosiasi dengan penyebab keracunan makanan (foodborne illness). Keempat itu ialah: enteropathogenic E. coli (EPEC), enterotoxigenic E. coli (ETEC), enteroinvasive E. coli (EIEC), dan enterohemorrhagic E. coli (EHEC). Selain dari keempat jenis ini, beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis enteroaggregative E. coli (EAEC) juga dapat mengontaminasi makanan. Parashar menyebutkan bahwa bakteri Escherichia coli adalah etiologi utama penyebab diare

Berdasarkan data dari FAO, beberapa tahun ke belakang ini telah dikumpulkan informasi peningkatan keracunan pangan yang membuat penderitanya mengalami diare diakibatkan oleh bakteri E. coli yang signifikan. Populasi paling rentan terjangkit keracunan atau infeksi ditemukan pada anak-anak. Makanan yang memiliki potensi tinggi terpapar E. coli patogen seringkali dikonsumsi oleh anak-anak karena maraknya jajanan pinggir jalan yang digemari oleh mereka. Jajanan pinggir jalan perlu dipertanyakan kebersihannya, sama dengan daging, sayuran, susu, keju, air minum, serta pangan siap saji yang tidak diproses masak dengan benar. Biasanya, makanan perlu diproses secara tepat agar bakteri yang terdapat di dalamnya bisa mati dan tidak menjangkit manusia yang mengonsumsinya. Namun, untuk kasus makanan siap saji yang frekuensi dikonsumsinya tinggi pada zaman sekarang, potensi bakteri menjangkit manusia ikut tinggi pula.

Proses penanganan makanan yang kurang baik menyebabkan tingkat prevalensi bakteri E. coli meningkat. Kontaminasi bahan pangan khususnya daging-dagingan umumnya berasal dari ruangan penyimpanan, peralatan yang dipakai, hingga meja, dan air yang menyentuh daging selama diproses. Faktor intrinsik dari bahan pangan juga tak luput menjadi faktor tingginya kontaminasi E. coli. Kita tidak bisa menyeleksi semuanya, tetapi tentunya dapat dihindari dengan melakukan pengamatan pada tempat makan yang hendak kita konsumsi. Peran orang tua sangat diperlukan di sini. Anak-anak perlu berada dalam pengawasan saat membeli jajanan pinggir jalan yang tentunya sangat menarik perhatian mereka. Dari sekian banyak kemungkinan bakteri E. coli menjangkit bahan makanan, tentunya ada banyak cara untuk mencegahnya pula. Salah satunya adalah sanitasi.

Sanitasi adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan yang perlu diperhatikan  dan diimplementasikan saat mengolah bahan pangan menjadi makanan siap saji. Terdapat banyak cara bagi bakteri dan kuman untuk masuk ke dalam tubuh kita. Apabila kita menjaga kebersihan saat mengolah dan mengonsumsi makanan, kemungkinan bagi bakteri untuk menginfeksi kita akan semakin kecil pula. Kita sejatinya sebagai manusia perlu memperhatikan apa yang kita makan. Beberapa hal di antaranya yang dapat menjadi tameng kita adalah dengan mencuci tangan, memasak bahan pangan dengan suhu yang tepat, menjaga kebersihan, dan tidak sembarangan meminum air dari mana saja.

Dari yang telah dipaparkan mengenai E. coli sebagai patogen, dapat disimpulkan bahwa bakteri E. coli adalah bakteri baik yang hidup di dalam pencernaan kita yang bermanfaat saat jumlah dan tempatnya tepat, seperti membantu pembusukan makanan dan mengontrol agar jumlah bakteri tidak berlebihan dalam saluran pencernaan. Namun, tidak semua jenis bakteri ini baik untuk masuk ke tubuh. Beberapa di antaranya seperti E. coli O157:H7 sebaiknya dihindari karena bakteri jenis ini terrmasuk ke dalam kelompok patogen yang dapat dengan mudah memapar manusia lewat bahan pangan yang telah terkontaminasi. Apabila bahan pangan ini tidak dimasak dengan benar dan sanitasi yang diperlukan tidak terlaksana dengan baik, tidak menutup kemungkinan kita bisa jatuh sakit. Oleh karena itu, sebagai manusia yang dapat mengontrol apapun untuk masuk ke dalam tubuh, kita perlu menjaga kebersihan dan memegang kendali penuh demi menurunkan potensi terpapar bakteri E. coli patogen penyebab diare hingga penyakit pencernaan lain.

Referensi

Adam,M. (2000). Mikrobiologi Dasar . Erlangga : Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun