Mohon tunggu...
Vivi Armadhani
Vivi Armadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemanfaatan Lahan Kosong untuk Menanam Sayuran dan Toga di Desa Tawar

16 Juli 2024   17:05 Diperbarui: 16 Juli 2024   17:07 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Tawar, Mojokoerto 13/7) Desa Tawar, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, kini menjadi sorotan berkat inovasi dan dedikasi dari mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mereka. Dengan tema "Memanfaatkan Lahan Kosong untuk Menanam Sayur dan TOGA Bersama Ibu PKK untuk Kesehatan dan Kemandirian Pangan," program ini menunjukkan betapa pentingnya peran mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat desa.

Desa Tawar, yang terdiri dari empat dusun dengan karakteristik dan potensi unik, dipilih sebagai lokasi kegiatan pengabdian masyarakat. Dalam rentang waktu 12 hari, para mahasiswa bekerja sama dengan warga setempat untuk mengatasi permasalahan lahan kosong yang belum dimanfaatkan secara optimal. Melalui pelatihan dan praktek langsung, ibu-ibu PKK diberikan pengetahuan dan keterampilan dalam menanam sayur dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA).

Program ini tidak hanya sekadar mengisi lahan kosong, tetapi juga membawa banyak manfaat yang signifikan. Pertama, dari segi ketahanan pangan, keluarga di Desa Tawar kini memiliki akses langsung ke sayuran segar dan TOGA, mengurangi ketergantungan mereka pada pasar luar. Hal ini tentu saja meningkatkan asupan gizi dan kesehatan masyarakat.Dari sisi ekonomi, program ini membantu mengurangi pengeluaran keluarga untuk membeli sayuran dan obat-obatan herbal. 

Bahkan, kelebihan hasil panen dapat dijual, membuka peluang usaha baru dan meningkatkan pendapatan keluarga. Pengetahuan dan keterampilan baru yang diperoleh ibu-ibu PKK juga dapat membuka peluang pekerjaan di masa depan.Selain itu, program ini juga membawa dampak positif terhadap kesehatan masyarakat. Konsumsi sayur dan TOGA yang teratur dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat. Pengetahuan tentang manfaat dan penggunaan TOGA juga mendorong gaya hidup sehat dan mengurangi ketergantungan pada obat-obatan kimia.

Lebih dari sekadar manfaat ekonomi dan kesehatan, program ini juga memperkuat semangat kebersamaan dan gotong royong di antara anggota PKK. Mereka bekerja sama dalam kegiatan bertani, berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta memperkuat rasa kekeluargaan.

Program ini juga mendukung keberlanjutan desa dengan memanfaatkan lahan kosong secara produktif, meningkatkan keindahan dan keasrian desa, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Inisiatif ini menunjukkan bahwa dengan sedikit inovasi dan kerja keras, lahan yang tadinya tidak bermanfaat bisa menjadi sumber kehidupan yang berharga bagi masyarakat.

Program "Memanfaatkan Lahan Kosong untuk Menanam Sayur dan TOGA Bersama Ibu PKK" di Desa Tawar adalah contoh nyata bagaimana program KKN dapat memberikan dampak positif yang luas. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kesehatan dan ketahanan pangan, tetapi juga kesejahteraan ekonomi, semangat kebersamaan, dan keberlanjutan desa. Semoga program seperti ini terus berkembang dan menginspirasi banyak pihak untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun