Orang tua dan anak-anak mengalami berbagai emosi ketika mereka berpikir untuk kembali ke sekolah. Ya, hari-hari bebas saat pendidikan jarak jauh (PJJ) ataupun dalam jaringan (daring) telah berakhir, dan saatnya waktu sekolah dimulai. Artikel dalam blog ini akan membantu menenangkan kekhawatiran Anda! Ketika Anda selesai membaca posting ini, Anda dan anak Anda akan siap untuk kembali ke sekolah dengan percaya diri. Anda akan memiliki tips praktis yang dapat digunakan segera untuk mendukung anak Anda dan memberi Anda ketenangan saat tahun ajaran dimulai.
Untuk membantu, saya ingin berbagi kepada Anda sebuah perspektif pendidik tentang transisi kembali ke sekolah. Saya melakukan riset dan mendapat referensi dari Mrs. Beverly Black yang diwawancarai oleh seorang psikolog, Mrs. Black adalah seorang pendidik pemenang penghargaan, beliau digambarkan sebagai "insinyur otak" berdasarkan keberhasilannya dalam mendidik pikiran muda di salah satu sistem sekolah berkinerja terbaik di Amerika; untuk berbagi wawasannya. Dan ini adalah tiga kunci yang beliau ingin orang tua ketahui.
Kunci #1: Peliharalah bakat anak Anda dengan mengucapkan kata-kata penegasan.
Banyak orang tua berasal dari keahlian dan pengalaman yang berbeda. Penting untuk disadari bahwa sebagai orang tua Anda mungkin tidak tumbuh dengan orang tua yang mendukung, itu tidak berarti mereka adalah orang tua yang buruk; namun, anak-anak berkembang dalam lingkungan yang mendukung. Mrs. Black dengan percaya diri menceritakan bahwa orang tua adalah guru dan pendukung pertama anak mereka. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, anak-anak perlu tahu bahwa ada orang yang mencintai mereka tanpa syarat. Mrs Black menggambarkan pengasuhan adalah tanggung jawab "24/7" yang membuat orang tua adalah guru anak mereka, mereka mau atau tidak. Dia mengingatkan orang tua bahwa anak-anak mereka memperhatikan mereka bahkan ketika mereka pikir mereka tidak ada apa apa.
Tergas bukan berarti Keras, perlu digarisbawahi hal ini.
Kunci #2: Kolaborasi
Ketika anak Anda mendaftar di sekolah itu adalah upaya kolaboratif antara orang tua, guru, dan siswa. "Ketiganya bersinergi untuk kesuksesan anak. Orang tua bisa membantu anaknya dengan menanamkan konsep kolaborasi, kita semua bersama-sama dan kita semua akan menyelesaikannya (pendidikan) bersama-sama. Sebagai seorang pendidik, Mrs. Black menyatakan keyakinan bahwa orang tua mengirim anak-anak mereka ke sekolah untuk tujuan "belajar" dan secara keseluruhan, guru berkomitmen untuk memenuhi peran mereka dalam tujuan itu. Dia merinci strategi yang dapat digunakan orang tua untuk memfasilitasi kolaborasi.
Perbanyak komunikasi dengan anak-anak baik dari orang tua maupun guru, hal ini membantu siswa membangun harga diri, serta mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, dan memperluas kosa kata mereka.
Kunci #3: Tidur Cepat dan Cukup
Sangat penting dalam membantu anak berprestasi di sekolah. Beberapa Pakar telah melihat dampak buruk kurang tidur pada siswa, dengan menyatakan "Jika Anda tidak tidur, Anda tidak akan bekerja pada tingkat optimal Anda. "Tidur sangat penting dan berdampak pada cara anak-anak belajar, kemampuan mereka untuk fokus, dan perilaku mereka. Mrs. Black menceritakan bahwa siswa yang tidur lambat di malam hari karena bermain di perangkat elektronik (gadget) mereka yang mengakibatkan siswa mengantuk tidak fokus. Jadi tidur lebih cepat adalah lebih baik, untuk kemudian bisa bangun lebih cepat di pagi hari nya.
Perbanyak Referensi
Saat berbicara dengan pendidik yang dinamis ini, saya diingatkan bahwa pendidik adalah "insinyur otak". Banyak orang tua mencari tips di internet untuk membantu selama masa transisi kembali ke sekolah ini. Untuk urusan koneksi kita bisa memanfaatkan teknologi fiber dari Indihome Telkom Indonesia. Sehingga kita bisa merasakan manfaat tak terbatas internetnya Indonesia.
Apa yang saya temukan adalah bahwa banyak dari tips ini melewatkan koneksi otak-sukses. Namun, tiga kunci yang dibagikan di blog ini selaras dengan pengetahuan otak tingkat lanjut yang digunakan oleh 1% orang tua teratas. Apakah Anda sadar bahwa orang tua dan anak-anak terhubung lebih baik karena ilmu saraf afirmasi, kolaborasi, dan tidur?
Banyak orang tua hanya menggunakan pengetahuan yang terbatas untuk membantu transisi anak-anak mereka kembali ke sekolah. Bayangkan betapa berbedanya jika orang tua menggunakan strategi berbasis otak untuk membantu anak-anak mereka unggul. Inilah sebabnya saya menyusun webinar gratis yang menguraikan lima peretasan otak yang digunakan orang tua tingkat lanjut untuk memastikan anak-anak mereka siap untuk kesuksesan kembali ke sekolah.
Untuk itu tetaplah belajar demi masa depan anak kita. Silahkan drop komentar jika ada yang ingin didiskusikan.
Semoga Bermanfaat.
#InternetnyaIndonesia #AktivitasTanpaBatas
#IndiHomeBlogCompetition2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H