Mohon tunggu...
Vivian
Vivian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

3 Pabrik Panasonic dan Toshiba Tutup. Sampai Di sini Sajakah Perjalanan Perusahaan Asal Jepang?

5 Februari 2016   13:31 Diperbarui: 5 Februari 2016   13:34 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

WOW! jujur kaget banget waktu dengar pabrik Panasonic dan Toshiba tutup di Indonesia. Bayangin deh, mereka itu dua perusahaan raksasa dari Jepang yang udah lama exist di Indonesia dan siapa sih yang ga tahu keduanya?

Yup, dalam rentang Januari-Maret 2016, ada 3 pabrik yang ditutup. Lantas, kita pasti bingung dan bertanya-tanya kenapa bisa begini? Kepala Bandan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM), Franky Sibarani meyebutkan bahwa tutupnya ketiga pabrik tersebut bukan karena melemahnya kondisi ekonomi Indonesia, namun menurutnya restrukturisasi ini dilakukan karena ketatnya iklim persaingan terutama terhadap produk elektronik dari China

Panasonic

Dua pabrik Panasonic yang tutup, yaitu Panasonic Lighting Indonesia (PLI) di Pasuruan, Jawa Timur dan di Kawasan Industri Indonesia. Panasonic sendiri telah memulai kiprahnya di Indonesia sejak tahun 1954. Berbagai varian produk di jual, diantaranya TV plasma, Kamera, AC, Kulkas, Mesin Cuci, produk kecantikan dan lainnya.

Efektifitas dan efisiensi disebutkan Chairman Panasonic Gobel Group, sebagai alasan melakukan rasionalisasi, dimana dua pabrik dijadikan satu sehingga memiliki teknologi, menambah value added dan meningkatkan daya saing. "Itu biasa dalam manajemen, Panasonic kan punya komitmen di Indonesia jadi produk yang kita ciptakan mengikuti perkembangan zaman," kata Mantan Menteri Perdagangan ini.

Toshiba

Toshiba dikenal dengan produk televisinya. Pabrik Toshiba yang tutup berlokasi di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat. Pabrik ini merupakan satu-satunya yang tersisa dari 6 perusahaan Toshiba yang tutup dalam kurun waktu 10 tahun belakangan ini. Manager HRD PT Toshiba Consumer Products Indonesia, Uis Al-Qarni mengatakan pabrik televisi dan mesin cuci akan tetap ada karena kepemilikan pabrik telah diakuisisi oleh perusahaan asal Hongkong, Skywards.

Terkait PHK karyawan, Uis menyebutkan pengurangan tenaga kerja hanya sementara, mungkin akan ditambah lagi oleh Skywards karena akan ada produk baru.

PHK Lebih Dari 2.500 Karyawan

Ketenagakerjaan menjadi salah satu dampak dari tutupnya 3 pabrik besar ini. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja (KSPI), Said Iqbal mengungkapkan saat ini, sedang terjadi proses negosiasi pesangon antara manajemen perusahaan dengan serikat pekerja pabrik tersebut. Ia melanjutkan, "ini jadi sinyal negatif bagi investasi di Indonesia".
Menurut Franky, pemerintah akan terus mengundang investor, memperbaiki iklim usaha, merevisi Daftar Negatif Investasi, izin 3 jam, PTSP, insentif tax allowance dan tax holiday, agar menghindari kaburnya investor dari Indonesia.

Naik Daun

Dibalik menurunnya performa perusahaan asal Jepang, ternyata ada juga loh yang sedang naik daun sebut saja Fujifilm. Dalam dunia fotografi, Fujifilm kembali eksis setelah sebelumnya kalah bersaing dengan kamera digital merek lain. Kembalinya Fujifilm ini patut diacungi jempol karena membawa inovasi kreatif yang diwujudkan pada produknya, yaitu kamera berbentuk klasik modern. Ada yang mengatakan kamera Fujifilm ini setara kecanggihannya dengan kamera DSLR dan bahkan lebih compact, mudah dibawa kemana-mana. Keberhasilan Fujifilm dalam mengenalkan kembali produk andalannya ini telah terlihat dari antusiasme pembeli yang terutama adalah anak muda.

Selanjutnya Brother, perusahaan yang bergerak dibidang teknologi hardware computer dengan produk bermacam-macam, ada printer label, printer multifungsi, dan selain printer, Brother juga menjual mesin jahit. Dalam industri printer, Brother dikenal akan kualitas terjamin, cost effective, periode garansi yang lama, ramah lingkungan, serta design yang elegan dan modern. Produk andalan Brother adalah printer MFC-L8850DCDW yang mampu mencetak hingga 4.000 pages. Namun, banyak tipe yang juga bagus tergantung kebutuhan. Dibandingkan pesaingnya di Indonesia, Epson dan Canon, Brother belum terlalu terdengar gaungnya. Namun, mari kita tunggu saja bagaimana keagresifan Brother merambah pasar printer di Indonesia.

 

So, ditutupnya 3 pabrik dari Panasonic dan Toshiba tidak serta merta melunturkan kiprah perusahaan asal Jepang lainnya. Akan terus ada bermunculan perusahaan-perusahaan baru yang tidak kalah besarnya.

 

Sumber:

http://swa.co.id/business-strategy/management/ini-penyebab-toshiba-dan-panasonic-tutup-pabrik-di-indonesia

http://bisnis.liputan6.com/read/2426800/toshiba-dan-panasonic-tutup-ini-jawaban-pemerintah

http://bisnis.liputan6.com/read/2427664/cerita-di-balik-penutupan-pabrik-panasonic-dan-toshiba

http://perantautampan.blogspot.co.id/2014/04/5-daftar-merk-printer-paling-terkenal.html

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun