Desain sebuah rumah adalah salah satu hal yang selalu kita perhatikan pertama kali saat melihat sebuah rumah. Â Kata 'Eco-Friendly' sudah sering kita dengar, tidak hanya dengan menggunakan panel tata surya sebuah rumah bisa dikatakan 'Eco-Friendly'.Â
Rumah Eco-Friendly adalah rumah ramah lingkungan yang dirancang untuk memiliki dampak buruk yang sangat kecil bagi planet kita. Rumah ini biasanya hemat energi, dan menggunakan bahan alami.
Yuk kita lihat bagaimana cara rumah-rumah dibawah ini menerapkan konsep Eco-Friendly pada tempat tinggal mereka!
1. The Meera Sky Garden House, Singapore
The 'Meera Sky Garden House' oleh Guz Architects ini berlokasi di Pulau Sentosa. Rumah dengan empat lantai ini mencoba untuk beriinteraksi dengan alam semaksimal mungkin dengan adanya taman disetiap lantainya.Â
Hunian ini didesain dengan void ukuran besar ditengah-tengahnya sehingga memaksimalkan adanya ventilasi silang dan mengurangi bergantungnya ventilasi menggunakan pendingin udara.Â
Taman yang ada pada setiap lantai memiliki fungsi untuk menyediakan tempat teduh untuk lantai dibawahnya dan mengurangi overheating di iklim tropikal Singapur untuk menambah kualitas hidup.Â
Area rumput yang besar menyerap panas jauh lebih sedikit dari bahan atap konvensional dan menghasilkan penyimpanan panas yang lebih sedikit, dan menyebabkan penggunaan pendingin udara berkurang.
2. House Under Shadows, Haryana, India
House Under Shadows adalah eksperimen dalam menciptakan hunian yang ramah lingkungan, memfokuskan pada desain sustainable, dan juga bermanfaat bagi flora dan fauna di daerah tersebut. Hunian ini berlokasi di kota historikal Karnal, Haryana, India dan didesain oleh Zero Energy Design (ZED) Lab dengan luas 1672-sq.m.Â
Rumah ini adalah joint-family home dan terbagi menjadi dua untuk keluarga kakak-adik dengan desain keduanya menjadi replika dari satu sama lain.Â
Kedua rumah memiliki privasi tersendiri namun tetap terhubung dengan satu sama lain dengan pintu masuk yang sama dan . Halaman di kedua rumah memiliki infinity pool, dengan fungsi untuk menyejukkan udara dan menciptakan mikro-iklim tersendiri dalam area tersebut.
3. The Coconut Wood House, Goa, IndiaÂ
The Coconut Wood House adalah rumah yang didesain oleh seorang Arsitektur Ini Chatterji yang berlokasi di Carona Village, Goa, India. Kayu kelapa mendominasi dalam struktur dan juga furniture rumah ini. Ini Chatterji mendesain rumah ini menggunakan kayu kelapa setelah berhasil membangun rumahnya sendiri dengan kayu kelapa.Â
Struktur bangunan dari hunian ini memudahkan cahaya dan udara untuk masuk sehingga meminimalkan penggunaan pendingin udara. Minimalnya dinding pada bangunan ini membuat ruangan didalmnya mejadi lebih luas dan terbuka dengan pemandangan diluarnya.Â
Penggunaan cat sangat terbatas untuk memempertahankan esensi 'earthy' dan 'close to nature', batu bata juga sama ssekali tidak digunakan pada bangunan ini.
4. Catterpillar House, ChileÂ
Catterpillar House terletak di area perumahan baru di pinggiran kota Santiago, Chile dan didesain oleh  Dalam berupaya untuk mengurangi biaya konstruksi dan waktu, kontainer pengiriman digunakan untuk menjadi struktur dari bangunan.Â
Tujuan utama dari rumah ini adalah memberikan jalan masuk udara dari luar dengan mudah di seluruh bagian rumah untuk mencegah penggunaan pendingin ruangan.Â
Strategi lain yang digunakan untuk meningkatkan pergerakan udara di sekitar rumah adalah dengan membiarkan adanya ruangan kosong diantara kontainer untuk sirkulasi kedua penghuni dan udara dinging yang datang dari pegunungan Andes.Â
Adanya ruangan kosong di antara kontainer meningkatkan angka keliling rumah yang menyebabkan cahaya dan udara untuk masuk ke dalam rumah setidaknya dari dua arah yang berbedaÂ
5. Palmyra House, Mumbai, India
Palmyra House terletak di luar Mumbai, didesain oleh Studio Mumbai Architects. Rumah yang terbuat dari kombinasi kayu dan batu ini terbagi menjadi dua struktur bangunan dengan kolam renang di tengah-tengahnya.Â
Kolam renang yang terletak di antara kedua bangunan ini memiliki pemandangan yang menghadap ke laut pada bagian barat dan juga ke hutan pohon kelapa pada bagian timur. Ruang tamu, ruang kerja, dan master bedroom terletak di bangunan yang menghadap ke utara, dan bangunan yang di selatan terdaapt dapur, ruang makan, dan kamar tamu.Â
Struktur dari rumah ini terbuat dari kayu 'asna', yaitu kayu lokal yang dapat ditemui di India, dan dibangun menggunakan sambungan interlocking tradisional dari India. Bukaan yang lebar memudahkan untuk udara dan cahaya masuk ke dalam rumah, sehingga dapat menghemat penggunaan listrik.
Yuk mulai menerapkan konsep Eco-Friendly desain ke rumah kamu! Jaga bumi kita mulai dari rumah kita sendiri.
Teks oleh: Vivian Kurniawan (Mahasiswi Jurusan Desain Interior, Universitas Kristen Petra)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H