Mohon tunggu...
VIVI ANGELIA SARI
VIVI ANGELIA SARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal dan Memahami Perkembangan Bahasa Ekspresif pada Anak Usia Dini

22 Maret 2022   00:32 Diperbarui: 22 Maret 2022   00:54 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada artikel ini akan membahas mengenai perkembanagan bahasa ekspresif lisan maupun tulisan. Bebicara tentang bagaiman anak-anak mengembangkan keterampilan komunikasi dan karakteristik apa yang diharapkan kita akan membahas bagaiman menetapkan tujuan praktik dan akan mendemonstrasikan strategi khusus untuk mendukung perkembangan bahasa pertama mari kita pikiran tentang bagaimana komunikasi berkembangan sejak lahir sejak dini kita mengunakan tubuh dan suara kita untuk berinteraksi dengan orang lain dan memenuhi kebutuhan kita ini komunikasi pra disengaja temasuk menangis melihat membuat ekspresi wajah menjangkau dan menggoyangkan tubuh kita disebut pra disengaja karena perilaku ini terjadi bahkan jika mereka tidak bermaksud untuk mengirim pesan kepada orang tuanya.

langkah berikutnya dari komuniksi yang disengaja tejadi ketika anak-anak mencapai tahap kognitif. Untuk menyadari bahwa mereka dapat menggunakan perilaku untuk memberi tahu kita sesuatu untuk contoh pikiran tentang bagaimana anak berusia 8 bulan dapat menjangkau dan mengunakan suara untuk meminta susu dibandingkan dengan cara bayi baru lahir. Menunjukan bahwa mereka lapar beberapa perilaku yang harus dicari yang menunjukan perkembangan komunikasi yang disengaja dapat mencangkup menunjuk sesutu dan melihat.

Anak membuat gerekan dan suara yang bermakna atau mula menggunakan kata-kata atau isyarat yang diucapkan pisang ide bagus saya ingin pisang bagus penting untuk diketahui bahwa anak-anak dapat berkomunikasi dengan anak dengan sengaja bahkan jika mereka belum mengucapkan kata-kata nanti sering dengan perkembangannya kosa kata, kami menggunakan cara konvensional komunkasi untuk membagikan pesan kami ini termasuk lebih banyak kata-kata yang diucapkan kalimat dan mungkin menulis atau mengetik.

sumber: haibunda.com
sumber: haibunda.com

Apasih bahasa ekspresif itu? Bahasa ekspresif merupakan suatu timbal balik yang ditunjukkan anak dari apa yang diterima anak. Bahasa ekspresif juga merupakan memampuan anak dalam menunjukan atau mengekspresikan segala apa yang diinginkan atau segala yang dirasakan. Apakah bahasa ekspresif penting iya tentu penting mengapa karena bahasa ekspresif memungkinkan anak menunjukan atau mengekspresikan apa yang diinginan serta terlibat dalam interaksi dengan orang lain yang menunkan anak lebih terbuka. Perkembangan bahasa ekspresif anak juga dilihat berdasaran umurnya yang dmana semakin meningkat umurnya maka semakin berkembangnya bahasa ekspresif anak itu

Perkembangan bahasa ekspresif usia 0-12 bulan

Yang pertama menangis karena mendengar suara keras saat suara keras yang tiba-tiba muncul anak tampa masalah pendengaran akan langsung merespon dengan tangisan karena bayi sangat mudah sekali untuk terkejut. Menangis karena lapar menangis adalah satu hal ditunjukan oleh bayi belum mempunyai bayi untuk berbicara langsung membuat bayi mengekspresikan rasa laparnya dengan menangis tidak hanya menangis bayi juga akan berusaha mencari sumber makanannya jika tersenyum saat diajak berbicara atau bermain. Mampu menolak dan menyetujui

Perkembangan bahasa ekspresif usai 1-3 tahun

Dapat menunjukkan mimik wajah, mampu berbicara maupun tidak terengan  dan mampu menunjuk apa yang menjadi objek fokusnya

Perkembangan bahasa ekspresif usi 3-5 tahun

Mampu menolong anak cenderung berbicara sendiri saat bermain tanpa teman-teman mampu berinteraksi dengan orang lain. Mampu berinteraksi dengan orang lain jika mampu berfikir dan aktif dalam bebicara secara fasih.

Ada juga ciri-ciri anak yang bermasalah dalam bahasa ekspresif yaitu kesulitan menamai objek, kesulitan menceriakan kembali sebuah cerita, mengalami kesulitan dalam pemilihan kata yang akan digunakan untuk berkomunikasi, berbicara dengan uraian kata yang salah, bayak berhenti saat berbicara seperti kesulitan untuk melanjutkan kalimatnya, dan mengalami kesulitan dalam menulis paragraf dan cerita.

Terdapat banyak cara untuk meningatkan kemampuan bahasa ekspresif yaitu dengan bermain, anak dapat melakukan permainan bersama orangtua secara teratur dalam permainan terdapat diskusi yang akan membuat si kecil belajar memahami dan belajar mengungkapan. Meningkakan intensitas dengan anak, yaitu pembicarakan yang dilakukan sepanjang hari dapat memperkaya kosa kata yang dimiliki anak serta melatih anak untuk berbicara. Mematikan kebisingan latar belakang dirumah, yaitu dirumah suara-suara berisik dapat berasal dari televisi radio maupun musik biasanya membuat anak bigung mengenai fokus utama anak sehingga anak kesulitan mengungkapkan sesutu. Tatap muka berbicara saat berbicara kepada anak sebainya dilakukan dengan menatap muka anak dapat melihat atau memperhatikan gerak mulut serta meniru cara mengasilkan kata-kata. Melihat buku bersama anak dan membicarakan gambar ataupun ceritanya contonnya kembalike ucapan ank yang telah mereka ucapkan dengan tidak benar menjadi cara yang benar mialnya ketika anak mengucapkan pisang coklot maka orang tua sebaiknya mengucakan kembali dengan benar yaitu pisang busuk. Memperluas bahasa anak yaitu dengan mengulang apa yang anak katakan lalu menambah satu ataupun dua kata lagi contohnya burung terbang seharusnya menambahi burung terbang  di langit yang biru bisa juga anak disuruh untuk menirukannya untuk menambah kosa kata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun