Mohon tunggu...
Viviaslin
Viviaslin Mohon Tunggu... Mahasiswa - silent reader

Why being racist, sexist, homophobic, misogynist when you could just being quite and writing. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Money

Bisakah Indonesia Menerapkan "Development State Model" ala Jepang?

12 Maret 2022   20:00 Diperbarui: 12 Maret 2022   20:18 1429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Melihat begitu banyak hal yang masih harus dilakukan oleh Indonesia untuk dapat meniru model pembangunan development state seperti Jepang maka sebaiknya implementasi developmental state perlu dikaji lagi. Indonesia tidak hanya memerlukan angka pertumbuhan yang tinggi, tetapi juga harus memahami segala sesuatu yang telah menciptakan angka tersebut. Jika hanya angka besar di atas kertas yang tidak mewakili kapasitas, kekuatan, dan daya saing perekonomian nasional secara fundamental, maka angka tersebut suatu waktu akan kehilangan makna. Walaupun masih ada alasan yang cukup untuk bersikap optimis, ada juga beberapa hal yang perlu dicermati yakni fondasi ekonomi dan untuk mencapai sebuah kapasitas negara (state capacity) yang mumpuni haruslah dimulai dari sebuah birokrasi yang bersih.

Referensi:

Krugman, Paul, The Myth of Asia's Miracles, Pacific Affairs, August 1995

Kasahara, Shigehisa, 2013, The Asian Developmental State and The Flying Geese Paradigm. Discussion Series. United Nations Conference on Trade and Development

Tun, Sai Khaing Myo, 2011, A Comparative Study Of State- LedDevelopment In Myanmar (1988--2010) And Suhartos Indonesia: An Approach From The Developmental State Theory. Journal Of Current Southeast Asian Affairs, no 1, pp. 69-94.

 https://tradingeconomics.com/indonesia/competitiveness-rank

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun