Mohon tunggu...
Vivi ArumSari
Vivi ArumSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi UIN Walisongo Semarang

Psikologi 18

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN RDR Kelompok 38 UIN Walisongo Bersinergi dengan Kelurahan Purwosari dalam Program Pemeriksaan Jentik Nyamuk

8 November 2021   20:17 Diperbarui: 8 November 2021   20:21 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Semarang beberapa kali menjadi kota yang menduduki peringkat pertama dengan kasus demam berdarah di Jawa Tengah maupun Nasional. Dikutip dari jatengprov.go.id jumlah kasus demam berdarah di Kota Semarang hingga akhir tahun 2020 sebanyak 5.678 kasus dan 107 diantaranya orang meninggal dunia. Dengan jumlah kasus tersebut KKN RDR ke 77 Kelompok 38 UIN Walisongo bekerjasama dengan kelurahan Purwosari membantu dalam kegiatan Pemeriksaan Jentik Nyamuk (PJN).

Saat ini di Indonesia sudah memasuki musim penghujan dimana pada saat ini banyak genangan-genangan yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Hal tersebut juga di ungkapan oleh Lurah Purwosari Mijen Kota Semarang Junaedi, saat menyampaikan sambutannya dalam apel Pemeriksaan Jentik Nyamuk (PJN) Sabtu (23/10/2021). Menurtunya saat ini harus lebih meningkatkan kewaspadaan dan mencapai target.

"Saat ini kita perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran akan kebersihan, target kita adalah 90-95% dalam pemeriksaan jentik, sosialisasikan untuk setiap rumah agar waspada dengan genangan air, rutin menguras kamar mandi dan tampungan air serta memastikan tidak ada jentik" jelas Junaedi

Ditambahkan, saat masa pandemic covid 19 program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik(G1R1J) selain menjadi tugas kader kesehatan juga menjadi tugas masing masing keluarga setidaknya satu orang dalam keluarga tersebut guna mencegah penularan virus covid 19.

"Sekarang ada Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik, itu dapat menjadi upaya dalam menurunkan jumlah kasus" ujarnya.

Namun setelah dilaksanaan Pemeriksaan Jentik Nyamuk (PJN) di RW 5 Dukuh Bentur Kelurahan Purwosari, penemuan jentik masih terdapat di beberapa tempat dan rumah warga sehingga kemungkinan kasus aman dari kasus demam berdarah adalah 85% dari standar 95%. Hal tersebut sanggat disayangkan oleh Lurah Purwosari dan tenaga kesehatan Puskesmas setempat.

"Sosialisasi dan kesadaran akan kebersihan harus lebih ditingkatkan lagi, ini menjadi tambahan tugas bagi kader kesehatan dan kita semua, juga saat ini bisa dibantu oleh kelompok KKN dari UIN Walisongo" ujar Lurah Purwosari dalam pidatonya.

Dengan hasil dari PJN mahasiswa KKN RDR ke 77 Kelompok 38 UIN Walisongo Semarang kembali terjun ke rumah-rumah warga untuk memberikan sosialisasi dan bekerja bakti membersihkan lingkungan setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun