Sebenarnya sih ini untuk yang kedua kalinya, melihat kejadian aneh ini dan sangat merusak pola pikir saya, sebagai warga Indonesia dan sebagai pengguna fasilitas umum di Ibu Kota. Pengalaman pertama saya tepat pada tanggal 17 Agustus 2016 saya berkunjunga ke Tugu Monumen Nasional, saya mengendarai motor dan masuk dari parkiran IRTI, untuk masuk ke area Monumen Nasioanl saya masuk melalui pintu Lenggang, dimana di tempat itu banyak pedagang yang sudah tertata dengan rapi dan dengan harga yang sangat ekonomis buat para pengunjung.
Setelah saya berkeliling-keliling area Monumen Nasional saya pun lapar dan mencoba mencari jajanan sambil milih-milih menu, saya memutuskan untuk ke kamar kecil “TOILET” yang tidak jauh dari lokasi para pedagang, kalau saya bisa jelaskan posisinya di sebelah kiri kita, kalau kita masuk dari pintu Lenggang. Sangkin ramainya pengunjung antri pun sampai keluar kamar mandi, karena ukurannya juga tidak terlalu besar, dan satu keanehan saya temukan.
Petugas berdiri persis di depan pintu keluar dan masuk toilet yang jadi masalah besar buat saya, semua pengunjung memberikan petugas tersebut dengan upah yang tak seharusnya diberikan, karena itu fasilitas gratis, sangkin ramainya pengunjung akhirnya ada kotak berwarna coklat diletakkan diatas kursi dan ada lobang kecil untuk memasukkan sesuatu kedalamnya, saya pada saat itu tidak bawa tas/dompet/uang saat ke toilet dan setelah saya keluar dari toilet saya heran karena “ kok ada kotak?” saya tanya ke petugas,
Saya : Mbak...maaf ini ketoilet, bayar???
Petugas : tidak mbak, gratis.....
Saya : mikir keras, dan binggung...mbak trus kotak itu buat apa?? Nunjuk kotak yang ada diatas kursi.
Petugas : oh itu, kalau ada yang mau kasih mbak.
Saya : oh gitu,,,saya ga mau kasih karena ini gratis yah.
Selesai percapakan dan saya mencoba tidak ambil pusing.
Kejadian serupa terjadi lagi tepatnya tanggal 22 Oktober 2016 sekitar pukul : 19.30 wib.