Daun kelor dapat dianggap sebagai kombinasi ramuan bergizi dan sayuran berdaun hijau seperti daun dandelion dan jelatang. Sayuran ini dapat dikeringkan, dijus atau dibuat menjadi bubuk padat nutrisi untuk ditaburkan pada makanan atau dicampur ke dalam minuman.
Seperti yang telah disebutkan, mengonsumsi makanan hijau dan konsentrat bubuk keringnya dapat sangat membantu untuk menjaga asupan nutrisi yang seimbang selama seumur hidup. Kelor bisa menjadi salah satu pilihan bagi Anda yang mencari varietas tanaman sumber tunggal yang bukan anggota keluarga sayuran silangan. Untuk orang dengan tiroid atau hipotiroidisme yang kurang aktif, beberapa otoritas kesehatan percaya bahwa yang terbaik adalah menghindari sayuran silangan dalam jumlah besar seperti kangkung, collard hijau, bok choy, kecambah brokoli dan selada air.
Kelor Banyak Digunakan di Seluruh Dunia untuk Mengatasi Malnutrisi
Manfaat kelor telah dikenal di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir sebagai cara yang efektif untuk memberantas kelaparan dan kekurangan gizi di negara-negara dunia ketiga. Karena pohon kelor tumbuh sangat baik di tanah yang buruk dan hampir tahan kekeringan, membuat makanan ini sangat cocok untuk populasi kurang gizi yang tinggal di lingkungan yang keras yang tidak dapat menanam sayuran atau tanaman pangan lain.
Dengan banyaknya fitonutrien dan antioksidan kuat melawan penyakit lainnya, tanaman kelor dan daunnya telah menjadi tanaman pangan berkelanjutan yang berharga di wilayah Afrika, India, Amerika Tengah dan Selatan, Malaysia dan Filipina.
Penggunaan harian kelor dapat bertindak sebagai suplemen multivitamin dan menyediakan sumber protein tambahan yang dapat memiliki efek revitalisasi pada orang dewasa serta anak-anak yang kekurangan gizi. Untuk alasan ini, kelor sering disebut sebagai "sahabat ibu".
Daun kelor dapat dimakan segar, dimasak, atau disimpan dalam bentuk bubuk selama berbulan-bulan tanpa perlu didinginkan. Selain itu, pohon kelor adalah sumber makanan yang tumbuh cepat, dalam kondisi ideal, terus menghasilkan daun sepanjang tahun.
Dalam segmen berita berjudul "Pohon Ajaib Membantu Krisis Pangan Nigeria" oleh program yang disponsori ABC Australia bernama The World Today, beberapa wawancara dilakukan dengan penduduk asli wilayah Afrika Nigeria yang menganalisis dampak budidaya kelor.Â
Adamou Hamidou, manajer proyek dengan badan bantuan World Vision mengatakan "Jika kita memiliki tanaman kelor, kita dapat memakannya sepanjang tahun, tanpa henti. Tahun lalu ketika Anda datang ke tempat yang sama ini semuanya kering dan sekarang kita melihat bagaimana ini sama tempat-tempat menjadi hijau dan airnya sekarang bertambah."
Warga lokal Ramata Hama dikutip melalui penerjemah menambahkan bahwa "Tanpa pohon kelor ini kami menderita kelaparan dan kekurangan nutrisi. Tapi sekarang ini kami baik-baik saja karena kami bisa memasak daun kelor untuk kebutuhan sehari-hari.Â
Tanpa itu, kami hanya dapat duduk dan berharap bantuan. Sekarang dengan daun pohon kelor ini kami tidak akan kekurangan makanan. Kami memasaknya untuk dimakan anak-anak dan keluarga."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H