Mohon tunggu...
Vivi Silvia
Vivi Silvia Mohon Tunggu... -

apakah cinta itu hanya fiktif belaka ?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lorong Cinta

14 Februari 2014   11:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:50 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan berliku proses mencintai

Beribu lorong harus pilih

Cari butir beras hamparan pasir putih

Satu langkah kaki buyar satu mimpi

.

Coba pelajari arti sejati

Tetap lalui walau tak pasti

Selangkah demi selangkah rintangan menanti

Air mata membasahi pipi

Hilang usap jari jemari

.

Tembok besar, lebar, panjang menghadang

Lorong pilihan masuki tanpa pandang

Jatuh terhempas karang

Kembali ujung awal

Hirau mulut membual

.

Lorong beribu ubah berjuta

Mana lorong tanpa derita

jawaban tanpa gores pena

Ujung lorong mana dikau berada

Lukisan tanpa warna

.

Tetap berdiri tanpa suara

Sukar kaki melangkah

Ingat lalu penuh luka

Ingin tuntun kisah indah

Image : ngulik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun