Mohon tunggu...
Vito Fandhinatasha
Vito Fandhinatasha Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

seorang mahasiswa yang jujur, baik dan mumpuni dalam berperang. info lebih lanjut PM

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Merdeka Belajar Kampus Merdeka: Peran Mahasiswa dalam Kegiatan Asistensi Mengajar di SMAN 2 Ponorogo

2 Desember 2024   16:25 Diperbarui: 2 Desember 2024   16:36 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto bersama siswa XI-8 (sumber: smartphone cam)

Asistensi mengajar merupakan bagian dari MBKM atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka, yang menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menjadi asisten pengajar di sekolah menengah atau perguruan tinggi. Program ini bertujuan untuk Meningkatkan keterampilan mengajar mahasiswa, Memperkaya pengalaman akademik mahasiswa, serta Membantu guru atau dosen dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan asistensi mengajar, mahasiswa dibimbing oleh dosen pembimbing dan guru pamong.

Universitas Negeri Malang merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang membuka dan  memberikan kesempatan  bagi mahasiswanya untuk mengikuti program ini. dibawa naungan LP3 program ini dilaksanakan tiap semester dengan jangka waktu kurang lebih empat bulan. Pada periode ini, semester ganjil tahun pelajaran 2024/2025 kegiaan asistensi mengajar dilakukan mulai tanggal 27 Agustus hingga 6 Desember 2024. Program asistensi mengajar dilakukan di sekolah mitra, salah satu sekolah mitra yang bekerja sama dengan Universitas Negeri Malang adalah SMA Negeri 2 Ponorogo.

Saya merupakan salah satu mahasiswa yang mengikuti program asistensi mengajar di SMAN 2 Ponorogo dengan 3 mahasiswa lainnya di program studi yang sama dan 10 mahasiswa di program studi berbeda. Sebelum kami terjun melaksanakan program asistensi mengajar, kami melakukan observasi terlebih dahulu ke sekolah. Disana kami disambut oleh bapak ibu guru dan kepala sekolah dengan baik. Selama masa observasi kami diarahkan oleh bapak Daryanto yang merupakan waka kurikulum SMAN 2 Ponorogo. Beliau juga yang menentukan guru pamong kami selama melaksanakan program Asistensi Mengajar. Setelah masa  observasi selesai, kami melakukan konsultasi dengan Ibu Satti Wagistina yang merupakan dosen pembimbing lapangan di Program studi kami, dan Ibu Nevy selaku guru pamong yang akan mendampingi kami selama melakukan tugas program asistensi mengajar di sekolah ini selama satu semester ini.

Sebelum pelaksanaan program dilakukan, kami harus menyusun daftar rancangan program yang akan kami realisasikan di sekolah ini. Setelah melakukan konsultasi beberapa kali dengan bapak ibu coordinator dan pamong bersama dengan bapak dosen pembimbing, kami berhasil merancang list program yang akan kami lakukan. Dilihat dari kondisi sekolah, sekolah ini telah terakreditasi A dan dapat dikatakan sebagai sekolah yang cukup maju dan modern. Dimana kami melihat sekolah ini rata-rata aktivitasnya telah di dukung oleh teknologi.

Sebelum kami melakukan kegiatan pembelajaran, pada minggu awal asistensi mengajar kami mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong ibu nevy, sekaligus diarahkan untuk membuat modul ajar. Modul ajar yang kami buat memuat semua komponen, tujuan, hingga panduan dalam pembelajaran. Minggu kedua serta minggu ketiga kami sudah memulai melakukan kegiatan pembelajaran, dengan setiap kelasnya dua mahasiswa. Kelas yang kami ajar pada saat itu kelas X9 X10 X11 dengan materi "sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji lingkungan dan masyarakat"

Kegiatan Pembelajaran (Sumber: Smartphone cam)
Kegiatan Pembelajaran (Sumber: Smartphone cam)

Minggu keempat hingga seterusnya terdapat perubahan praktik pembelajaran, yang awalnya satu kelas dua mahasiswa yang masuk, dirubah menjadi satu kelas satu mahasiswa. Dan mulai minggu keempat jam pelajaran yang diampu ditambah, setiap minggunya mahasiswa paling minim 5JP.  Jadi mahasiswa yang awalnya hanya mengajar di kelas X di diperluas di kelas XI meliputi XI7 XI8 XI9. Sistem masuk kelasnya mahasiswa saling bergantian sesuai urutan yang dibuat oleh guru pamong. Kami juga diarahkan untuk membuat soal untuk digunakan di STS dan UAS. Selain kegiatan pembelajaran sosiologi, mahasiswa juga diarahkan untuk mengikuti kegiatan P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Bukan hanya melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas saja, kami juga membantu kegiatan non  akademik seperti, pengelolaan perpustakaan meliputi menginput/memasukan data buku ke web perpustakaan SMAN 2 Ponorogo, hal tersebut bertujuan untuk mendata buku yang tersedia sekaligus mempermudah dalam pencarian. Dalam pengelolaan perpustakaan kami juga diberi tugas untuk menata buku dan mengarahkan siswa di perpustakaan. Selain pengelolaan perpustakaan, kegiatan non akademik yang kami lakukan yaitu mendampingi serta membimbing siswa untuk persiapan olimpiade sosiologi, kegiatan ini dilakukan bersama-sama dan diarahkan langsung oleh guru sosiologi.

Sesuai dengan panduan asistensi mengajar, mahasiswa yang mengikuti am diharuskan untuk mengikut kediatan di bidang administrasi sekolah. Kegiatan yang kami lakukan disini yaitu piket resepsionis. Piket ini dilakukan secara bergantian dengan Membagi mahasiswa dua jam pelajaran tiga kali dalam seminggu. Tugasnya yaitu menyambut dan membantu mengarahkan tamu yang datang berkunjung ke seklah dengan berbagai kepentingan kunjungan, serta memberikan dispensasi siswa.

Kegiatan non akademik ( sumber : Smartphone cam)
Kegiatan non akademik ( sumber : Smartphone cam)

Selama akademik, non akademik, dan administrasi mahasiswa juga mengikuti kegiatan kegiatan OSIS,MPK yang ada. Seperti pemilihan ketua osis, walaupun tidak memiliki hak untuk memberikan suara, kami juga membantu panitia pemungutan suara. Ketika isra mi'raj mahasiswa juga mengikuti event osis yaitu pengajian. Peringatan sumpah pemuda OSIS juga membikin event yang dapat diikuti siswa, yaitu perlombaan seperti drama, menyanyi, dan diakhiri final putra-putri smada serta bazar yang dapat dihadiri oleh umum.

Sebelum kegiatan asistensi mengajar selesai mahasiswa melaksanakan sebuah proker yang berbentuk perlombaan. Perlombaan tersebut meliputi short movie dan desain poster yang wajib diikuti oleh setiap kelas. Siswa yang mengikuti perlombaan tersebut akan mendapatkan sertifikat sebagai peserta, dan siswa yang menang akan mendapatkan piala serta sertifikat tertulis sebagai pemenang. Semua sertifikat yang diberikan sudah mendapatkan tandatangan oleh pihak Universistas Negeri Malang. Proker ini kami laksanakan di penghujung masa asistensi mengajar tepatnya di minggu 13.

Selama saya mengikuti program ini di sekolah ini, sangat banyak hal-hal positif dan ilmu yang saya dapatkan yang sangat berguna untuk saya manfaatkan dalam realisasi jurusan yang saya pilih terkhusus dalam dunia pendidikan formal. Dari banyaknya perkembangan yang saya dapatkan dalam bidang softskill salah satunya adalah etika dalam berkomunikasi antar pihak inter maupun luar sekolah. Saya belajar tentang tata cara dalam menyambut tamu, menghubungi pihak yang akan dikunjungi dan juga mengarahkan tamutamu sesuai dengan tujuan kunjungan. Selain itu, saya juga ikut membantu proses pembelajaran didalam kelas.

Selain etika dalam berkomunikasi saya juga belajar bagaimana menjadi seorang guru, bagaimana sikap seorang guru terhadap siswa, apa saja yang dilakukan seorang guru. Kami juga belajar secara langsung membuat modul ajar yang berisi tujuan, media, model, strategi dan seterusnya, yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran dikelas. Secara tidak langsung juga belajar bagaimana pengkondisian kelas, pengkondisian siswa yang sangat aktiv. Jadi selama kegiatan asistensi mengajar ini kami belajar banyak yang dapat menjadi bekal mahasiswa untuk nantinya.

Saya sangat tersanjung dan bangga dengan sekolah ini, dimana tidak ada bentuk pembedaan, seperti contoh golongan antar ras. Namun sekolah ini berusaha untuk selalu menjaga solidaritas dan simpati terhadap sesama. Salah satu contohnya adalah didalam satu kelas, siswa yang berkebutuhan khusus digabung dengan siswa lainnya. Secara tidak langsung hal ini membuat siswa yang berkebutuhan khusus merasa dirinya tidak di spesialkan dan tidak dibedakan dengan siswa lainnya sehingga mereka tidak merasa diasingkan tetapi diratasamakan dengan teman-teman lainnya dalam hal belajar, ekstrakurikuler dan berbagai kegiatan lainnya

Sumber : smarthpone cam
Sumber : smarthpone cam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun